Proklamasi
Oleh Dahlan Iskan
jpnn.com - Cepat-cepatlah ke tempat upacara. Dan cepat-cepatlah kembali bekerja.
Biarpun hari ini libur --hari kemerdekaan Republik Indonesia. Yang saya tidak lupa: yang ke-74 warsa.
Hampir semua indikator ekonomi kita lagi tidak baik. Awalnya, dengan pilpres diharap berakhirlah ketidakpastian. Apalagi sudah terjadi rekonsiliasi radikal.
Neraca perdagangan, kurs, nilai investasi asing, tidak ada yang menggembirakan. Hanya inflasi yang terkendali --alhamdulillah.
Sudah begitu banyak masukan dari para ahli. Mulai dari yang 'gila' sampai yang biasa-biasa saja. Agar pertumbuhan ekonomi tidak berhenti di 5 persen. Bahkan terancam bisa turun lagi sampai 4,5 persen.
Kalau saya realistis saja. Ekspansi tidak mungkin. Kecuali dengan menambah utang. Dan kita tidak mau.
Minta agar BUMN ekspansif juga sudah sulit. Utang BUMN sudah amat mengkhawatirkan. Sudah sulit. Dengan senjata revaluasi aset sekalipun --untuk menambah ruang utang utang baru.
Dalam kasus PLN, melakukan revaluasi aset justru menjadi bencana: likuiditas PLN menjadi sangat ketat. Sampai harus melakukan pengetatan arus kas --yang berbuntut mati lampu itu.