Proklamasi Perlawanan dari Balik Terali Besi
Kisah Misbakhun dengan Buku
Selasa, 16 Oktober 2012 – 13:01 WIB
Karenanya dalam salah satu bab Misbakhun menuliskan : "Penjara adalah solusi yang mereka pilih untuk membungkam saya. Untuk melakukan itu, kekuasaan membutuhkan alat justifikasi. Hukum menyediakan kebutuhan itu. Terjadilah klaborasi antara hukum dan kekuasaan. Saya korban dua kolaborator itu. Hukum mempersembahkan dirinya untuk melayani kepentingan kekuasaan, melayani kebutuhan pada legitimasi."
Buku setebal 176 halaman itu tentu terlalu tipis untuk menuangkan detil tentang saat-saat Misbakhun menjalani proses hukum. Tapi buku itu sudah cukup padat untuk menjadi sebuah penanda tentang proklamasi sikap Misbakhun dalam melawan penguasa yang inging membungkamnya.
Buku itu juga tidak disertai dengan puja-puji tokoh yang biasa dikuip untuk sampul belakang. Tapi mantan wakil Presiden Jusuf Kalla saat menjadi pembicara kunci pada peluncuran buku ini memberikan sebuah pengakuan sekaligus peringatan.
Pengakuan dari JK muncul karena perjuangan Misbakhun untuk membersihkan diri dari jerat rekayasa hukum telah berhasil dengan dikabulkannya PK. Sementara peringatan dari JK adalah sinyal bahwa siapapun politisi yang ingin mnegakkan kebenaran harus berhati-hati saat menantang penguasa, karena bisa terjebak persoalan yang tak disangka-sangka.(ara/jpnn)
HIDUP di balik terali besi nyaris tak pernah terbersit di benak Mukhamad Misbakhun. Kasus Century yang mau dibongkarnya, justru mengantarkannya ke
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- KPK Sita 3 Unit Bangunan & Tanah Senilai Rp 8,1 Miliar terkait Kasus Dana Hibah Jatim
- Wamentrans Viva Yoga Dorong Dokter Hewan Terlibat di Program Makan Bergizi Gratis
- Tak Hadiri Penetapan KPU, Gubernur-Wagub Kalsel Terpilih Sampaikan Permohonan Maaf
- Dewan Pakar BPIP Apresiasi Komitmen Menlu Sugiono Jalankan Diplomasi Pancasila
- 102 Formasi PPPK 2024 di Daerah Ini Belum Terisi
- R2, Honorer TMS & Belum Daftar PPPK Tahap 2 Mengetuk Istana, Ada Kemajuan