Promosi Produk Vape oleh Influencer Perlu Dibuat Aturan Khusus
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Asosiasi Vapers Indonesia (AVI) Johan Sumantri menilai perlu adanya aturan-aturan terkait norma sosial agar ada batasan bagi influencer dalam membuat konten vape.
Hal ini dilakukan agar tidak ada konten-konten vulgar yang diproduksi oleh para influencer.
Di Indonesia, peran influencer dalam mempromosikan produk tembakau alternatif cukup jelas.
Namun, tidak ada aturan khusus yang mengatur hal tersebut, seperti aturan mengenai batasan usia endorser atau cara beriklan di media sosial.
“Selama ini saya perhatikan ada konten-konten yang dibuat cenderung vulgar dan tidak layak dilihat,” kata Johan.
Johan juga mengaku, saat ini tidak semua influencer dibayar untuk membuat konten vape tersebut. Ada yang memang khusus dibayar, dan ada pula yang ingin berbagi dengan komunitas.
“Namun semua itu tetap harus ada aturan yang dibuat,” tuturnya.
Dia menambahkan, saat ini beberapa dari komunitas influencer telah membuat aturan terkait itu, hanya saja sanksinya masih sebatas sanksi sosial, belum bisa berikan punishment yang tegas.
Perlu adanya aturan-aturan terkait norma sosial agar ada batasan bagi influencer dalam membuat konten vape.
- Demi Anak-Anak, Inggris Bakal Larang Vape Sekali Pakai Tahun Depan
- Perjalanan AlwanRK dari Sarjana Pendidikan yang Sukses Menjadi Influencer Komedi
- Sukses, Taiwan Excellence Happy Run Digelar dengan Meriah
- Satlantas Polresta Pekanbaru Ajak Pelajar Jadi Influencer Tertib Berlalin-Pelopor Kedamaian Pilkada
- 10 Tahun Berkecimpung di Industri, JVS Group Raih Rekor MURI
- Andrew Andika Diamankan Bersama 5 Teman, Salah Satunya Influencer