Propaganda Rusia Dinilai Menguasai Masyarakat Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti disinformasi dan perang hibrida dari Ukraina, Liubov Tsybulska menilai propaganda Rusia, mampu menguasai masyarakat dunia, termasuk Indonesia, dalam agresi mereka.
Menurut dia, Rusia didukung anggaran, sumber daya melimpah, dan sistem terstruktur untuk membuat propaganda untuk mencegah negara lain memberikan dukungan ke Ukraina.
Bagi masyarakat Ukraina, kata Liubov Tsybulska, tujuan propaganda utama Rusia adalah melemahkan keinginan warga Ukraina untuk berperang.
"Namun, upaya tersebut gagal karena bangsa Ukraina berjuang untuk melawan musuh yang ingin menghancurkan negara kami," ujar Liubov, dalam keterangannya, Jumat (10/2).
Keterbatasan akses publik terhadap informasi akurat tentang situasi di Ukraina, yang terbatas terkait pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap warga sipil, seperti perkosaan, penyiksaan, dan pembunuhan hingga menyerang infrastruktur utama untuk menolak layanan dasar.
Pada kesempatan terpisah, Olexiy Haran, Profesor Politik Komparatif dari National University of Kyiv-Mohyla Academy (UKMA) menilai propaganda Rusia telah membuat pemahaman masyarakat di wilayah Asia meyakini bahwa Ukraina seharusnya duduk bersama Rusia.
Dia mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan upaya negosiasi pada 2014 dan 2015. Presiden Ukraina mencoba lagi pada 2023, tetapi Presiden Putin menuntut hal yang tidak wajar.
"Ini makin diperparah propaganda Rusia perihal Ukraina adalah perang terselubung yang dilakukan Amerika dan NATO,” jelasnya.
propaganda Rusia, mampu menguasai masyarakat dunia, termasuk Indonesia, dalam agresi mereka.
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Komnas HAM Ungkap Aktor Pembubaran Diskusi FTA di Kemang, Oh Si Rambut Kuncir
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Menko Polkam Budi Gunawan jadi Tamu Kehormatan di National Day Federasi Rusia
- Rusia Nilai Indonesia Sangat Klop dengan BRICS