Propam Diminta Usut Total Kasus DWP di Semua Lingkaran Polri

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 20 anggota Polri menjalani sidang pelanggaran etik terkait kasus dugaan pemerasan terhadap penonton konser Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024.
Hal ini lantaran diduga anggota Polri melakukan pemerasan ke para penonton di acara konser akbar tersebut.
Pakar hukum pidana dari Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar mengatakan, semua anggota Polri yang diduga terlibat pemerasaan tersebut harus menjalani pemeriksaan. Itu juga sebagai bentuk pertanggungjawaban atas perbuatannya.
"Ya, pendapatnya siapapun sepanjang menerima aliran dana bisa diperiksa dan dipidanakan," kata Fickar saat dikonfirmasi, Minggu (19/1).
Menurut Abdul Fickar seharusnya, pengusutan kasus tersebut tak hanya selesai terhadap mantan Dirnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Donald Parlaungan Simanjuntak. Melainkan juva menyasar ke anggota Polri lainnya.
Abdul Fickar menuturkan, di kasus DWP ini tidak menutup kemungkinan oknum polisi lainnya juga terlibat.
"Tergantung aliran uang sampai ke laut atau ke mana," ujar Fickar.
Adapun Mantan Dirnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Donald Parlaungan telah dijatuhkan sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) oleh Polri.
Sebanyak 20 anggota Polri menjalani sidang pelanggaran etik terkait kasus dugaan pemerasan terhadap penonton konser Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024.
- Komisi III DPR Apresiasi Respons Cepat Polri Tangkap Pembegal WN Prancis
- Masa Penahanan Nikita Mirzani Diperpanjang hingga 40 Hari
- Alasan Polisi Perpanjang Penahanan Nikita Mirzani
- Dawam Bicara soal Isu Setoran Judi Sabung Ayam di Way Kanan
- Kasus Penembakan 3 Polisi dan Setoran Judi Sabung Ayam, TNI-Polri Perlu Lakukan Ini
- Bareskrim Polri Selidiki Dugaan Teror Kiriman Kepala Babi di Tempo