Properti Belum Berkontribusi Signifikan pada Pertumbuhan Ekonomi
![Properti Belum Berkontribusi Signifikan pada Pertumbuhan Ekonomi](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2017/05/17/4c35511bfb4b239601c616fdb41ec0b7.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Sektor properti di Indonesia belum bisa memberi kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Menurut CEO Lippo Group James Riady, pengembang, khususnya developer besar harus berani turun dalam pembangunan sektor properti di titik harga yang terjangkau.
James mencontohkan di beberapa negara maju seperti Amerika, Eropa, atau Jepang.
Di sana pertumbuhan ekonominya ditopang sektor properti.
’’Kita mengetahui bahwa Indonesia itu memiliki 16 juta defisit perumahan. Ada jutaan keluarga yang punya pekerjaan yang mengidamkan rumah. Tapi, tidak terjangkau untuk mendapatkan perumahan yang kualitasnya layak buat dinikmati,’’ ujar James di sela-sela launching proyek Meikarta di Maxx Boxx, Cikarang, Bekasi, Sabtu (13/5).
Lippo Group saat ini menggarap proyek kota baru Meikarta di Cikarang, Bekasi. Lewat proyek tersebut, Lippo menegaskan bahwa mereka sedang merealisasikan hunian dengan harga yang relatif terjangkau.
Hal tersebut demi mendorong properti menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi.
’’Itulah yang kami harapkan. Peluncuran proyek Meikarta adalah momen bagi properti untuk berkembang. Diharapkan sekaligus menginspirasi seratus developer besar lainnya untuk melakukan hal yang sama. Menawarkan produk berkualitas, lengkap, dan di titik harga yang terjangkau untuk setiap warga Indonesia,’’ tambahnya.
Sektor properti di Indonesia belum bisa memberi kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
- Hashim Yakin Ekonomi Indonesia Tumbuh dan Kemiskinan Akan Musnah
- Digitalisasi & Wholesale jadi Strategi Bank Mandiri Pacu Pertumbuhan Aset
- Wamenkeu: Sektor Perumahan Bisa Menggerakkan Perekonomian RI di Tengah Tantangan Global
- Menko Airlangga Sampaikan Komitmen RI Selesaikan Perundingan IUE CEPA Pada Kuartal I 2025
- Pertumbuhan Tinggi dan Berkualitas, Mungkinkah?
- Inilah Wilayah dengan Pertumbuhan Ekonomi Terendah pada 2024