Properti Luar Jawa Sangat Potensial
Sabtu, 26 November 2011 – 10:13 WIB

Properti Luar Jawa Sangat Potensial
Pemilik DW2 Property, Aliva Abdullah mengaku tertarik membangun properti untuk investasi di Bali. Pasalnya di pulau Dewata tersebut, tingkat kunjungan wisatawan sangat tinggi baik dari wisman lokal maupun asing. "Proyek yang bisa menguntungkan kedua belah pihak, yaitu pengembang dan pembeli adalah kondotel, karena bisa untuk investasi jangka panjang," tuturnya.
Beberapa proyek menguntungkan yang dibangun DW2 Property adalah TAUM dan WUKU karena memiliki return on investment (ROI) sebesar 8-10 persen. Investasi TAUM langsung mendapatkan bunga di tahun ini, karena sudah beroperasi dan mulai disewakan di Desember 2011. "Sementara WUKU lokasi menarik karena hanya berjarak 200 meter dari pantai, tiga menit jalan," sebutnya.
Meski begitu, dia mengaku kompetisi pasar properti kondotel untuk investasi di Bali saat ini cukup besar, yang sudah berdiri antara lain Rich Prada, The Haven, Sea Sentosa, Eden dan Outrigger. "Sebagian besar jumlah kondotel di Bali yang terus meningkat adalah kawasan Pecatu, Jimbaran, Kuta, Legian hingga Seminyak," ungkapnya.
Dibanding investasi di kota-kota lain, membangun kondotel di Bali dipandang masih paling potensial. Sebab selain bisa berinvestasi, pembeli juga bisa berwisata di pulau Dewata itu. "Jumlah unit kondotel yg tersedia saat ini 1.891 unit,yg mengajukan atau akan dibangun sebanyak 2.706 unit," jelasnya. (wir)
JAKARTA - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) meminta pelaku usaha properti mendorong pengembangan properti di luar pulau Jawa. Alasannya, jumlah lahan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Untar Residence Hadirkan Hunian Modern dan Inklusif untuk Mahasiswa Global
- Asbanda dan Bank Papua Umumkan Pemenang Undian Tabungan Simpeda 2025, Ini Daftarnya
- Indonesia Terbuka soal Kritik Terhadap QRIS
- Bea Cukai Berikan Izin Kawasan Berikat ke Perusahaan Asal Semarang Ini
- PNM Wujudkan Dukungan untuk Pendidikan Berkualitas lewat Ruang Pintar
- Harga Emas Antam Hari Ini 25 April 2025, Makin Ngeri