Propinsi Tapanuli: Gugat Mindset Kolonial
Jumat, 13 Februari 2009 – 18:34 WIB
Tak perlu terisolasi dari system bisnis internasional, tetapi jika industrialiasi dipacu akan membuat surplus bahan baku primer diolah di setiap propinsi. Tak ayal, ketergantungan kepada pasar asing pun berubah menjadi hubungan bisnis yang setara. Bisnis di antara Tuan dengan Tuan.
Dengan demikian, economic geography pun semakin menyebar. Kita terbebas dari mindset kolonial yang membangun kota propinsi hanya untuk kepentingan mereka.
Pusat bisnis di AS juga bukan ibukota Washington, melainkan New York dan Los Angelos. Canberra hanya sekedar pusat pemerintahan Australia, sementara pusat bisnis adalah Sydney. Jika kondisi itu sudah tercipta, percayalah ide pembentukan propinsi baru otomatis akan redup sendiri. ( *)
JANGAN-jangan akar persoalannya adalah pendekatan pembangunan yang terlalu berorientasi urban alias perkotaan. Kajian kecil itulah, yang saya diskusikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi