Proses Coklit Berakhir, Bawaslu Fokus Pada 69 Temuan
![Proses Coklit Berakhir, Bawaslu Fokus Pada 69 Temuan](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2024/07/24/temu-media-yang-digelar-bawaslu-pontianak-antaraho-bawaslu-9-evey.jpg)
jpnn.com - PONTIANAK - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyebut setidaknya ada 69 temuan yang berpotensi mengganggu pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Pontianak.
Bawaslu Pontianak mendapati temuan tersebut selama pengawasan yang dilakukan saat proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih pada Pilkada 2024.
"Proses coklit berakhir pada 24 Juli 2024 sejak dimulai pada 24 Juni 2024. Dari pelaksanaan kami menemukan sejumlah temuan di lapangan dan fokus kami saat ini pada 69 temuan," ujar Komisioner Bawaslu Pontianak Isfianysah, saat temu media di Pontianak, Rabu (24/7).
Menurut Isfiansyah temuan dari pengawasan 24 Juni sampai 18 Juli 2024 secara umum berjumlah 131.
Namun jumlah temuan yang masuk dalam fokus pengawasan berjumlah 69 kasus.
Dia mencontohkan temuan di lapangan saat pengawasan, ada kepala keluarga belum dilakukan coklit tetapi ditempeli stiker atau sebaliknya.
Selanjutnya, ada petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) terbukti sebagai anggota partai politik atau pengurus parpol, tim kampanye, tim pemenangan pemilu atau pemilihan terakhir.
Bahkan ada pantarlih yang tidak mempunyai SK:37-6. Kemudian, ada pantarlih yang melimpahkan tugasnya kepada orang lain.
Proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih pada Pilkada 2024 berakhir, Bawaslu fokus pada 69 temuan.
- Waka MPR Eddy Soeparno Sebut Pelantikan Kepala Daerah 20 Februari Jalan Tengah Terbaik
- Datangi Komnas HAM, Agustiani Tio Laporkan Kesewenang-wenangan KPK
- Langkah KPU Barito Utara yang Tetap Ngotot Izinkan Pemilih Ilegal Mencoblos Dipertanyakan
- Bawaslu Kalsel Evaluasi Menyeluruh Pelaksanaan Pilkada 2024
- Pihak yang Bersengketa Pilkada 2024 Diminta Terima Putusan MK dengan Ikhlas
- Pelantikan Kepala Daerah Terpilih yang Tak Bersengketa di MK pada 6 Februari