Proses Evakuasi Korban Longsor Dihentikan, Terpis Isu 11 Orang Tewas

jpnn.com - SEHARI setelah kejadian runtuhnya tebing Karang di Pantai Sadranan, Tepus, Gunungkidul Rabu (17/6), tim evakuasi akhirnya menyatakan evakuasi telah selesai kemarin (18/6). Setelah diperiksa, korban hanya berjumlah enam orang, bukan tujuh orang.
"Kami putuskan, proses evakuasi dihentikan. Sebab setelah batu berhasil dibongkar, tidak ada korban lain," kata Ketua Tim Evakuasi penanggulangan Longsor, AKBP Hariyanto kemarin (18/6).
Heriyanto juga meluruskan tentang isu-isu mengenai jumlah korban,kabar yang santer diberitakan tujuh orang tewas dan masih ada korban lain yang terjebak di reruntuhan batu. Dia merinci, dari enam orang yang tertimpa runtuhan, empat di antaranya meninggal dunia. Sedangkan dua lainnya mengalami luka-luka.
"Korban luka-luka masih menjalani perawatan tim medis," tandasnya.
Hariyanto juga memastikan bahwa pernyataan tentang adanya sebelas orang yang menjadi korban hanyalah isu.
Korban-korban tewas itu adalah pasangan suami istri Deni Pinci Setiawan, 23,warga Sidumuloyo, Magelang dan Risa Ummami, 22, warga Padukuhan Logandeng, Desa Ngablak, Srumbung Magelang.
Sedangkan satu korban lainnya adalah Joko Susanto, 37, warga Padukuhan Logandeng, Desa Ngablak, Srumbung, Magelang. Sementara itu satu korban tewas lainnya hingga kemarin masih dalam proses identifikasi. (gun/jko/ty/mg4/mas/jpnn)
SEHARI setelah kejadian runtuhnya tebing Karang di Pantai Sadranan, Tepus, Gunungkidul Rabu (17/6), tim evakuasi akhirnya menyatakan evakuasi telah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Longsor di Garut, Seorang Warga Tertimbun Berjam-jam
- Longsor di Boyolali, Belasan Rumah Warga Rusak
- Tabrakan Beruntun di Cicaheum Bandung, Seorang Pejalan Kaki Tewas
- Detik-Detik Bocah Tewas Tersedot Saluran Pembuangan Kolam Renang di Garut
- PPPK Tahap 1 Bantul Baru Bisa Mulai Efektif Bekerja Juli 2025, Ini Penjelasan Triyanto
- Gempa Bumi 5,3 Magnitudo Guncang Waingapu NTT, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami