Proses Nego tak Gampang, Menurut JK Ini Penyebabnya

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menegaskan, proses negosiasi dengan pihak Abu Sayyaf untuk membebaskan 10 WNI yang disandera masih berlanjut.
Menurutnya, proses negosiasi memang membutuhkan waktu karena harus mendekati banyak faksi dalam kelompok milisi Abu Sayyaf.
"Ada 16 faksi di Abu Sayyaf," ujarnya usai melayat Almarhum Jacob Nuwa Wea di Kantor Kemenaker kemarin (11/4).
JK menyebut, saat ini negosiasi merupakan satu-satunya upaya yang bisa dilakukan pemerintah Indonesia.
Sebab, opsi operasi militer memang tidak dimungkinkan, meski TNI sudah bersiaga. "Negosiasi memang butuh waktu lebih," katanya.
Yang jelas, kata JK, hingga kemarin kondisi 10 WNI yang disandera Abu Sayyaf masih dalam kondisi aman. Itu juga membuktikan bahwa tenggat pembayaran tebusan 50 juta peso atau sekitar Rp 15 miliar yang disebut berakhir pada 8 April, tidak terbukti.
"Kita juga terus koordinasi dengan pemerintah Filipina," ucapnya.
Terkait kekhawatiran banyak pihak pada keselamatan sandera usai insiden baku tembak yang menewaskan 18 tentara Filipina dan 5 militan Abu Sayyaf di Pulau Basilan Sabtu lalu (9/4).
JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menegaskan, proses negosiasi dengan pihak Abu Sayyaf untuk membebaskan 10 WNI yang disandera masih berlanjut.
- GSRI Umumkan Hasil Riset Terbaru Soal Program Makan Bergizi Gratis, Jangan Kaget
- Kasasi Ditolak MA, Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo Tetap Divonis 12 Tahun Penjara
- Usut Kasus Gratifikasi, KPK Periksa Pemeriksa Pajak di Kemenkeu
- Seusai Ikuti Retret Kepala Daerah, Ahmad Luthfi Langsung Berdinas
- Menjelang Ramadan, Polres Banyuasin Bagikan Paket Sembako untuk Mahasiswa
- Pamian Siregar: Indonesia Harus Serius Kembangankan Industri BBO di Dalam Negeri