Proses Penyidikan Anas Baru Mendekati 50 Persen

jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan penyelesaian penyidikan kasus dugaan gratifikasi atau penerimaan hadiah dalam proses perencanaan Hambalang dengan tersangka Anas Urbaningrum baru mendekati 50 persen.
Oleh karena itu, KPK belum menahan Anas. "Penahanan itu masalah teknis. Kalau kita anggap sudah mendekati 70 persen kita lakukan penahanan," kata Ketua KPK, Abraham Samad di KPK, Jakarta, Jumat (15/11).
Ketika ditanya apakah Anas akan segera ditahan oleh KPK, Abraham tidak membantahnya. "Insya Allah," katanya singkat.
Kendati demikian, Abraham belum bisa memastikan kapan penahanan terhadap mantan anggota Komisi Pemilihan Umum tersebut dilakukan.
Hanya saja, ia menegaskan semua orang yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pasti akan ditahan. Sebab, hal itu merupakan prosedur yang berlaku di KPK.
"Tapi yang bisa saya pastikan bahwa dalam SOP KPK tidak ada satupun orang yang ditetapkan tersangka tidak dilakukan penahanan," kata Abraham.
Seperti diketahui, Anas merupakan tersangka kasus dugaan gratifikasi atau penerimaan hadiah dalam proses perencanaan Hambalang atau proyek-proyek lainnya. Ia diduga menerima Toyota Harrier dari PT Adhi Karya pada saat menjabat anggota DPR tahun 2009 lalu.
Anas disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah oleh Undang-Undang nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. (gil/jpnn)
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan penyelesaian penyidikan kasus dugaan gratifikasi atau penerimaan hadiah dalam proses perencanaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Momen Hari Kartini, Andini Anissa Jadi Perempuan Pertama Peraih Gelar Kubestronaut
- Kiprah Kartini Hulu Migas Membangun Ketahanan Energi untuk Negeri
- Bantu Nelayan, HNSI Dorong Pemerintah Pakai Teknologi Alternatif
- KSPSI Dorong Indonesia Meratifikasi Konvensi ILO 188 untuk Perlindungan Awak Kapal Perikanan
- Dendi Budiman: Miskinkan Hakim dan Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar
- Gibran Buat Konten Bonus Demografi, Deddy PDIP: Jangan Banyak Bikin Video, Kerja Saja