Proses Rekrutmen Hakim Dinilai Tak Sungguh-sungguh

Proses Rekrutmen Hakim Dinilai Tak Sungguh-sungguh
Proses Rekrutmen Hakim Dinilai Tak Sungguh-sungguh
Permasalahan lain, volume perkara di Indoesia menurut mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Yogyakarta ini, sangat tinggi dan tidak sebanding dengan jumlah hakim yang ada. Hal ini terjadi karena semua masalah dapat masuk berperkara di pengadilan.

“Contohnya perceraian, apa perlu masuk ke pengadilan hingga ke tingkat kasasi? Tapi ada kasus berat yang terpaksa diperiksa oleh hakim tunggal. Itu kan jelas tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Belum lagi soal sidang-sidang yang dimulainya molor dari jadwal,” ujarnya.

Menghadapi kondisi ini, Suparman menilai tanpa proses rekrutmen dan fasilitas yang memadai, maka prinsip peradilan yang jujur masih sangat sulit dapat dicapai.(gir/jpnn)

YOGYAKARTA – Akuntabilitas peradilan di Indonesia dinilai sangat menyedihkan dan mengkhawatirkan. Salah satu bukti terlihat dari banyaknya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News