Proses Seleksi Calon Praja IPDN Mendapat Sorotan

Leonardus mengatakan sejak awal Kabupaten Mimika berdiri, tepatnya pada bulan Oktober 1996 (berstatus kabupaten administratif bergabung dengan kabupaten induk Fakfak), diharapkan semakin banyak generasi muda Suku Amungme dan Kamoro direkrut menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Diharapkan, pada saatnya nanti orang-orang muda asli itulah yang akan mengambil alih tongkat estafet kepemimpinan di kabupaten yang kaya akan potensi sumber daya pertambangannya itu.
Namun fakta yang terjadi hingga saat ini, kata Leonardus, hampir tidak ada putra-putri Suku Amungme dan Kamoro yang menduduki jabatan penting dan strategis di lingkungan Pemkab Mimika.
Jabatan-jabatan penting dan strategis di Pemkab Mimika, katanya, hingga kini masih dikuasai oleh warga di luar kedua suku asli Mimika itu.
"Kalau praktik seperti ini masih terus terjadi di Mimika, jangan harap 10-15 tahun ke depan ada anak-anak asli yang bisa tampil di level pemerintahan di Kabupaten Mimika. Kondisinya akan tetap sama karena sama sekali tidak ada keberpihakan kebijakan terhadap anak-anak asli negeri Mimika. Ini menjadi catatan penting bagi pengambil kebijakan di Mimika sekarang ini," kata Leonardus. (antara/jpnn)
Proses seleksi calon praja IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri) mendapat sorotan tokoh intelektual Suku Kamoro DR Leonardus Tumuka.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Bupati Raja Ampat Tegaskan Gerakan NFRPB Bertentangan dengan Konstitusi
- Tokoh Masyarakat Papua Dukung Aparat Tindak Tegas OPM
- Andreas: Kejahatan yang Dilakukan KKB tak Boleh Dibiarkan Terus Menerus Terjadi
- Tak Ada Luka Tembak di Jasad 11 Korban Pembantaian oleh KKB
- Komnas HAM Kecam KKB yang Bunuh Pendulang Emas di Papua
- Mabes TNI Tuding KKB yang Bantai Pendulang Emas Lakukan Propaganda