Proses Status Tahanan Lapas Cebongan Tak Biasa
Sabtu, 23 Maret 2013 – 19:28 WIB

Proses Status Tahanan Lapas Cebongan Tak Biasa
JAKARTA -- Sejumlah pihak mempertanyakan keputusan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta memindahkan tahanan yang baru ditahan 1x24 jam ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Prosedur ini dianggap tidak biasanya. Mengingat tahanan dari kepolisian biasanya dipindahkan ke lapas menjelang proses hukumnya memasuki tahap P21 atau kelengkapan berkas perkara untuk menuju ke tahap persidangan.
Empat tahanan yang dititip 19 Maret lalu itu kemudian tewas tertembak oleh orang tak dikenal di Lapas Klas IIB. Namun, prosedur yang agak berbeda ini langsung diklarifikasi oleh Mabes Polri. Menurut Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Suhardi Alius, keempat tahanan dititipkan di lapas Sleman karena ruang tahanan Polda DIY sedang direnovasi.
"Karena kebetulan, tahan di Polda Jogja. Tapi dalam kondisi direnovasi, sehingga 11 tahanan dititipkan, dari Polda Jogja ke lapas," ujar Suhardi dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Selatan, Sabtu (23/3).
Saat ini, Suhardi menyatakan pihaknya masih melakukan proses otopsi atas empat korban kasus penembakan itu. Para korban yang berasal dari Nusa Tenggara Timur itu di antaranya adalah Adi, Juan, Dedi dan Diki. Keempatnya adalah pelaku yang diduga menganiaya dan membunuh Sertu Heru seorang anggota Kopassus di Hugos Cafe, Yogyakarta.
JAKARTA -- Sejumlah pihak mempertanyakan keputusan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta memindahkan tahanan yang baru ditahan 1x24 jam ke Lembaga
BERITA TERKAIT
- Ema Sumarna Dipindahkan ke Rutan Kebonwaru Selama Jalani Proses Sidang
- Ditunjuk Sebagai Kepala Danantara, Sebegini Harta Kekayaan Rosan Roeslani
- Peradi: Advokat Harus Diawasi Ketat Untuk Hindari Aksi Naik Meja di Persidangan
- Pemkot Tangerang Ajak Para WP Manfaatkan Pekan Panutan Pajak 2025, Ada Diskon 25 Persen
- Kejaksaan Dianggap Tak Serius Tangani Kasus Pemalsuan Dokumen RUPSLB BSB
- Asido Ungkap Peran Advokat dalam Bidang Kepailitan dan PKPU