Prosesi Jumenengan di Tengah Konflik Panjang Keraton Kasunanan Solo

Dikawal Ketat 400 Petugas Keamanan

Prosesi Jumenengan di Tengah Konflik Panjang Keraton Kasunanan Solo
Pakubuwono XIII Hanggabehi saat menyaksikan tari Bedaya Ketawang dalam jumenengan di Keraton Kasunanan Solo, Jumat (15/6). Foto: Arief/Radar Solo/JPNN
Sosro menambahkan, selama ini Sinuhun memang jarang atau bahkan tidak pernah berkomentar di media terkait dengan dinamika di Keraton Kasunanan. Tapi, dia tetap mengamatinya melalui media massa.

"Kadang Sinuhun membaca berita sambil sedih. Pasca jumenengan, Sinuhun akan menyatukan kembali seluruh sentana dalem dan para kerabat. Tidak ada istilah iki mlebu, kuwi metu (ini masuk keraton, itu keluar keraton). Tidak seperti itu," ungkapnya.

Sementara itu, saat ditemui, Ketua Eksekutif Lembaga Hukum Keraton Kasunanan Surakarta KP Edy Wirabhumi yang juga suami Gusti Moeng tidak banyak berkomentar. "Saya belum bisa comment apa-apa. Tenang saja dulu," ujarnya.

Kanjeng Ratu Paku Buwono XIII kepada wartawan mengungkapkan, status yang dia sandang sekarang merupakan tugas yang tidak mudah. Sebagai garwa prameswari, dirinya mendapat tanggung jawab besar mendampingi Sinuhun Hangabehi XIII memimpin Keraton Kasunanan. "Tentunya, tanggung jawab ini harus dilaksanakan sebaik-baiknya," tegasnya.

Meski diwarnai kericuhan, prosesi jumenengan di Keraton Kasunanan Solo, Jumat (15/6) lalu secara umum berlangsung lancar. Pakubuwono XIII mengangkat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News