Prosesi Pernikahan Dua Budaya Putra Hatta Rajasa dan Cucu Mooryati Soedibyo
Air Siraman dari Tujuh Mata Air, Mempelai Pria Naik Kuda Dikawal 30 Prajurit Keraton
Senin, 08 Juni 2009 – 13:49 WIB

Foto : Abror Rizki/RUMGAPRES
SBY dan Ny Ani tiba pukul 15.05 WIB dan langsung mengisi buku tamu. Sesaat setelah SBY tiba, kereta kencana Keraton Surakarta tiba dengan mengangkut mempelai pria. Kereta ini dikawal 30 prajurit berkuda. Tampak dalam rombongan mempelai pria, antara lain, Hatta Rajasa beserta istri, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PAN Amien Rais, dan anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra, Permadi.
Rombongan mempelai pria membawa seserahan berupa 46 pasang barang dengan nuansa adat Palembang. "Ini hasil percampuran budaya Jawa dan Palembang," ujar KPH Adp. Prapto Kusumo yang juga ketua panitia pernikahan Ninik dan Reza.
Sebelum akad nikah, calon mempelai pria mendatangi rumah calon mempelai wanita dengan menunggang kuda diiringi 30 prajurit Keraton Surakarta berpakaian lengkap, termasuk pembawa payung, tambur, peniup terompet, pembawa panah, dan pawang kuda. Seluruh perlengkapan tersebut langsung didatangkan dari Keraton Solo.
Seusai akad nikah, ada upacara panggih. Yakni, pertemuan pengantin pria dan wanita dalam upacara resepsi. Upacara ini berupa penyerahan pisang sanggan atau tebusan dari pengantin pria ke pengantin wanita, dilanjutkan balangan gantal, yakni saling melempar gantal yang diarahkan ke dada.
Dua tokoh berbeda latar belakang budaya besanan. Tokoh asal Palembang, Hatta Rajasa, menikahkan putra sulungnya, Reza Ihsan Rajasa, dengan Oktiniwati
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu