Prosesi Pernikahan Dua Budaya Putra Hatta Rajasa dan Cucu Mooryati Soedibyo
Air Siraman dari Tujuh Mata Air, Mempelai Pria Naik Kuda Dikawal 30 Prajurit Keraton
Senin, 08 Juni 2009 – 13:49 WIB
Lalu ada upacara injak telur (injak wiji dadi) dan pemasangan kain sindur oleh ayah Ninik, KPH Djoko Ramiadji dan Merinda Rubiyanti, ke punak kedua mempelai. Selanjutnya, sindur binayang, yaitu kedua mempelai menuju pelaminan yang tidak dilengkapi kursi.
Acara dilanjutkan upacara timbang/pangkon. Mempelai pria duduk di paha kanan mertuanya, Djoko Ramiadji, sedangkan mempelai wanita duduk di paha kiri. Ketika kedua mempelai di pelaminan, orang tua pengantin pria datang dan bergabung bersama orang tua mempelai wanita. Momen kedatangan orang tua pengantin pria ini disebut tilik pitik.
Yang juga istimewa adalah saat upacara siraman (sebelum akad nikah). Air yang digunakan untuk siraman berasal dari tujuh sumber mata air. Yakni, dari gua Ratu, Jawa Barat; Kebun Raya Bogor; Istana Raja di Pelabuhan Ratu; Sekar Kedaton, Jawa Barat; pemandian Pengging, Boyolali; Langen Harjo, Solo; dan air zamzam. Tujuan didatangkannya air dari tujuh mata air ini bisa diartikan sebagai sumber kehidupan dari tujuh arah mata angin. Tujuannya untuk mendatangkan kesehatan, keselamatan, dan rezeki.
Orang yang melakukan siraman berjumlah ganjil. Seusai siraman, Djoko Ramiadji menggunting sedikit rambut putrinya, kemudian menggendongnya. Setelah itu dilanjutkan malam midodareni atau malam kedatangan para bidadari.
Dua tokoh berbeda latar belakang budaya besanan. Tokoh asal Palembang, Hatta Rajasa, menikahkan putra sulungnya, Reza Ihsan Rajasa, dengan Oktiniwati
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408