Prosesi Upacara Siraman Jenazah Kelas Raja, Putera Tokoh PDIP
jpnn.com - AROMA dupa menyelubungi hampir seluruh bagian Puri Satria, Denpasar, Bali. Alunan gamelan terus berkumandang, seiring doa-doa dipanjatkan, menandai dimulainya prosesi "Nyiraman Layon" jenazah AA Ngurah Bagus Krisna Yoga.
Ia merupakan putera A.A. Ngurah Oka Ratmadi yang merupakan cicit Raja Badung VII I Gusti Made Agung. Almarhum meninggal dunia pada 7 Maret lalu.
Ken Girsang - JPNN
Upacara Nyiraman atau memandikan jenazah, merupakan salah satu ritual penyucian jiwa, sebelum dilakukan upacara Ngaben atau pembakaran jenazah. Prosesi dimulai sekitar Pukul 14.00 WITA, Kamis (17/3). Sejumlah kaum pria perwakilan masyarakat sekitar atau banjar-banjar yang ada bersama pihak keluarga, mengangkat jenazah dari Bale Gede atau rumah pendopo yang ada di dalam Puri Satria.
Jenazah dibopong ke tempat pemandian atau disebut Pepaga, pandyusangan atau penusangan. Tempat ini terbuat dari bambu bertiang empat menyerupai rumah-rumahan kecil. Lengkap dengan alas tikar dan kain putih pada bagian atas.
"Prosesi upacara ini kelas raja, tingkatannya raja utama," ujar Made Wirya. Ia merupakan Pengabeh atau pengawal Ngurah Oka Ratmadi.
Prosesi pun mulai. Ada sekitar dua belas orang tetua terlihat mulai membuka kain yang sebelumnya dikenakan almarhum. Kemudian memandikannya dengan air suci, ditaburi kembang dan diolesi minyak tertentu.
Di tengah prosesi, dua anak perempuan almarhum yang masih berusia belia, menyentuhkan rambut mereka ke telapak kaki almarhum. Kesedihan terlihat jelas di wajah-wajah mereka.
AROMA dupa menyelubungi hampir seluruh bagian Puri Satria, Denpasar, Bali. Alunan gamelan terus berkumandang, seiring doa-doa dipanjatkan, menandai
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408