Prospek Turun, Ekonomi RI Tetap Stabil
Sangsikan Metode Penilaian S&P
Sabtu, 04 Mei 2013 – 05:04 WIB

Prospek Turun, Ekonomi RI Tetap Stabil
Seperti diwartakan, pada 2 Mei lalu S&P melakukan afirmasi sovereign credit rating Indonesia pada level BB+ long-term (satu tingkat di bawah investment grade), serta menurunkan outlook dari positif menjadi stabil. Alasannya, defisit neraca dagang, meningkatnya utang luar negeri swasta, maupun besarnya subsidi terus membebani fiskal Indonesia.
Baca Juga:
Sampai saat ini, dari beberapa lembaga pemeringkat internasional, hanya S&P yang belum memberikan status investment grade pada Indonesia. Lembaga lain seperti Moody"s, Fitch, Japan Credit Rating Agency (JCRA), dan Rating and Investment Co, sudah memberikan peringkat investment grade pada Indonesia.
Bagaimana respons BI atas turunnya outlook Indonesia? Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah mengatakan, pihaknya berbeda pendapat dengan S&P dalam melihat perekonomian Indonesia. ""Kondisi ekonomi kita tetap baik dan fundamental tidak banyak berubah,"" ujarnya.
Meski demikian, Halim mengakui bahwa penurunan outlook tersebut menjadi sentimen negatif di pasar yang selanjutnya direspons investor. Itu tecermin dari pelemahan nilai tukar rupiah dari Rp 9.728 per USD pada Kamis (2/5) menjadi Rp 9.740 per USD pada penutupan kemarin (3/5). ""Sentimen pasar memang biasanya begitu, tapi itu biasa saja,"" katanya.
JAKARTA - Penurunan prospek (outlook) Indonesia oleh lembaga rating Standard and Poor"s (S&P) tak bakal membuat perekonomian nasional suram.
BERITA TERKAIT
- Setelah Stabil, Harga Emas Antam Hari Ini 21 April 2025 Naik Lagi
- Harga Emas Antam Hari Ini 21 April 2025, juga UBS dan Galeri24
- Porang Jadi Andalan Baru Sidrap, Ekspornya Sampai Eropa
- Krakatau Steel Genjot Produksi Baja Tahan Gempa
- Membaca Ulang Arah Industri Baja Nasional Lewat Kasus Inggris
- Hari Ini Pemprov DKI Gratiskan Tarif Transjakarta Khusus Untuk Perempuan