Prostitusi di Padang Golf
Rabu, 26 Desember 2012 – 00:43 WIB
“Saya kira itu merupakan perjuangan hidup. Sekarang ya sekarang. Kemarin ya kemarin,” ujar perempuan dengan jenjang kaki menawan itu.
Setahun lalu, Rani mengisahkan, ia merupakan salah satu caddy di padang golf sekitaran Ciawi. Bermodal paras menawan plus badan yang elok, dengan mudah Rani menjadi bagian dari 300-an caddy yang ada di padang golf tersebut. Menurut Rani, sistem kerja caddy tak ubahnya dengan sales promotion girl (SPG). Itu karena mereka berpenghasilan dengan honor. Di luar itu, pengelola pun tak memberikan apa-apa lagi.
“Makanya kita bergantung pada uang tip yang diberikan pemain. Besarannya relatif. Paling kecil seratus (ribu, red) sampai sejuta (Rp),” bebernya. Honor yang diterima Rani saat menjadi caddy hanya Rp75 ribu per flight (permainan). Maksimal flight yang didapat seorang caddy hanya dua. Maka itu, tak jarang dari mereka yang tidak mendapatkan tamu seharian. Selain mendapat pembagian jam kerja, caddy juga dibagi kelasnya; caddy VIP dan caddy biasa.
Bagi caddy VIP, mereka hanya menunggu panggilan dari pelanggan tetapnya. Sementara yang biasa, mereka mesti mengantre untuk mendapatkan sebuah flight. Maka tak jarang, caddy dari kelas biasa datang sedari subuh untuk mendapatkan nomor antrean pertama.
CADDY adalah orang yang membantu pemain golf. Baik itu membantu membawa peralatan maupun memberikan masukan kepada pegolf agar dapat bermain baik
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408