Prostitusi di Pembatuan, Digusur sejak 1980-an, Hingga Kini Masih Bertahan

"Semua sudah direncanakan, seperti halnya pemasangan baliho. Sengaja kami pasang ketika para PSK mudik Lebaran, agar mereka tidak datang lagi," ungkapnya.
Upaya penutupan Pembatuan bukanlah yang pertama kali. Sekadar diketahui, usaha penghapusan esek-esek di sana sebenarnya sudah dilakukan oleh para pemimpin terdahulu. Akan tetapi bisnis haram tersebut masih saja menggeliat.
"Sejak PSK-nya masih sedikit sampai sekarang, pemerintah selalu ingin menutup Pembatuan. Tapi sampai sekarang tidak bisa, karena apa? Karena pemerintah hanya bisa berupaya menutup tanpa ada solusi,” ungkap Paimin, 64, tokoh warga di Pembatuan.
Mantan Ketua RT 06 Kelurahan Landasan Timur periode tahun 2000 hingga 2013 tersebut mengungkapkan, pemerintah pertama kali melakukan penggusuran sekitar tahun 1980. Kala itu praktik prostitusi di Jalan Kenanga baru berkembang selama beberapa bulan.
"Dulu hanya ada delapan rumah bordil, lalu digusur oleh pemerintah dengan menggunakan alat berat," ungkapnya.
Usai digusur, ternyata praktik prostitusi di Pembatuan malah semakin berkembang. Ratusan PSK datang dalam kurun satu tahun, sehingga bukan hanya pekerja jauh dari istri saja yang datang ke sana.
"Siang, malam. Banyak orang datang untuk menyalurkan hasrat biologis mereka. Kalau malam seperti pasar," kata Paimin.
Paimin mengungkapkan, setelah bertahun-tahun praktik prostitusi dibiarkan. Kemudian pada tahun 2002, Pemko Banjarbaru di bawah kepemimpinan Rudy Resnawan melakukan gebrakan dengan cara menutup Lokalisasi Pembatuan.
PEMBATUAN merupakan kawasan prostitusi di Banjarbaru, Kalsel, yang masih bertahan hingga kini. Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani belum mampu menutup
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu