Prostitusi Online Dibongkar
Jual Anak Lewat Chatting
Senin, 01 Februari 2010 – 02:34 WIB
Selama dua bulan lebih bisnis mereka berjalan lancar. Pelanggannya tentu saja hidung belang yang gemar chatting. Mereka cukup online dan memilih perempuan-perempuan melalui foto yang sudah disiapkan Afif. Setelah sepakat, pelanggan itu tinggal telepon dan mentransfer uang muka ke rekening Afif. Untuk tempat eksekusi tergantung keinginan pemesan. Rata-rata perempuan-perempuan itu dihargai Rp 600 ribu hingga Rp 800 ribu.
Baca Juga:
Kasatreskrim Polwiltabes Surabaya AKBP Anom Wibowo menceritakan, penangkapan dua pelaku itu berawal dari informasi dari masyarakat. Modusnya pun "melek internet". Yakni memasarkan dengan cara chatting.
Informasi itu segera ditelusuri anak buah Anom. Polisi akhirnya mendapatkan informasi bahwa restoran cepat saji Jalan Basuki Rahmat dijadikan sebagai tempat berkumpulnya para penjaja seks. Beberapa hari polisi mengamati gerak-gerik perempuan-perempuan yang kongko-kongko di sana. "Memang dari penampilannya mereka masih di bawah umur. Dandanannya juga wah," kata mantan Kasat Pidum Polda Jatim itu.
Tak lama kemudian polisi mendapatkan informasi bahwa yang mengoordinasi para pekerja seks di sana adalah Vey dan pemasarannya secara online.
SURABAYA - Wajahnya tampak polos. Kaca matanya pun cukup tebal khas seorang kutu buku. Namun siapa sangka Afif Muslichin, 21, warga Dukuh Kupang
BERITA TERKAIT
- Prarekonstruksi Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Semarang, Ada 3 Lokasi
- Tok, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Tom Lembong
- Jaksa Dianggap Mengambil Alih Kewenangan Penyidikan di Kasus Korupsi Timah
- Kapolrestabes Semarang Disorot soal Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Diduga Ditembak Polisi
- Kementerian ATR: Diperlukan Upaya Strategis dalam Pengelolaan Tanah dan Ruang
- Akun Fufufafa Disebut Identik dengan Gibran, Unggahannya Mengarah ke Gangguan Jiwa