Prostitusi Online Incar Siswi SMP, 5 Hari di Kamar Hotel

Prostitusi Online Incar Siswi SMP, 5 Hari di Kamar Hotel
Prostitusi online masih marak. Ilustrasi Foto: pixabay

Menurut Yeni, dari kasus yang pernah ia tangani, prostusi online di bawah umur itu menyasar remaja SMP. “Kasusnya seperti itu, korban dijebak,” bebernya. Namanya anak di bawah umur, usia SMP/SMA rentan. Mereka tentu butuh pulsa, barang branded, gadget, dan lainnya. Sehingga sindikat memanfaatkannya dengan cara itu.

Sejauh ini WCC sendiri berupaya mendampingi jika korban prostitusi baik pendampingan hukum, psikologi, dan lainnya.

Salah satu pengelola entertain yang tak mau disebut namanya menyebut PSK-PSK yang “buka kamar” di hotel itu namanya long stay.

“Jadi semacam ekspo (pameran, red), PSK 5 hari stay di kamar, kemudian jual diri di media sosial (medsos). Kalau di kota besar, sehari bisa sampai empat tamu jadi tidak akan rugi,” kata dia.

Dia mengakui PSK-PSK prostitusi online ini punya komunitas atau klub sendiri. “Biasanya dikenal dengan Bisyar atau Bispak yang banyak di media sosial. Jadi tidak mungkin kalau bukan bisnis bikin grup. Di sana ada deretan cewek-cewek yang jual diri,” tuturnya.

Diakuinya, prostitusi semacam ini diorganisir lewat kelompok-kelompok itu. Jadi prostitusi juga dikemas seperti produk, istilahnya girl friend experience. Ada big bos-nya, yang suplai cewek-cewek ke provinsi-provinsi. “PSK-nya lalu “jualan” sendiri, atau papi mami-nya ikut jualin,” pungkasnya.

Hasil penelusuran Sumatera Ekspres di akun twitter grup Bisyar Palembang, masing-masing akun PSK memang menulis status expo. Jadi mereka stay di hotel (expo, red) contohnya akun twitter @SK menulis includeroom 27-28 Agustus 2018 Palembang. Ini menandakan bahwa SK “buka kamar” dan stay menerima BO (booking out) selama tanggal tersebut.

Yang menarik lagi, target prostitusi mereka tak hanya menyasar satu provinsi, tapi juga “roadshow” ke provinsi lain. Sebagai contoh, akun @GD dari Provinsi Lampung mengaku hari ini (28/8) mulai stay di Palembang.

Prostitusi online diduga terorganisasi rapi, menyasar siswi SMP dan SMA, mencari pelanggan lewat medsos.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News