Prostitusi Pelajar, Siswi SMP Layani Pria saat Jam Sekolah
AS mematok tarif Rp 500 ribu untuk sekali beradu peluh dengan pelanggan.
Pelanggan tidak perlu memikirkan sewa kamar karena perbuatan asusila itu dilakukan di indekos AS.
AS tidak hanya melayani pria hidung belang untuk hohohihi.
Dia juga bersedia diajak nonton film di bioskop, bernyanyi di karaoke, dan makan malam.
“Hasilnya (jasa mesum) buat nambah-nambah uang jajan, Om,” kata AS.
LS dan AS sama-sama memiliki persamaan. Mereka memanfaatkan media sosial (medsos) untuk menjajakan diri.
Maraknya pelajar yang menyalahgunakan medsos membuat Agus Laksito dari LSM Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Balikpapan mengelus dada.
"Di Balikpapan saja saya perkirakan ada sekitar 1.200 pelajar yang terlibat dalam prostitusi. Rata-rata mereka bermain media sosial. Ini sungguh mengkhawatirkan," ujar Agus. (yad/yud)
Para pelajar di Balikpapan, Kalimantan Timur, yang terjun ke dunia prostitusi harus pintar-pintar menyusun strategi agar tidak ketahuan siapa pun.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menko Pratikno Ingatkan Kasus Remaja di Solo yang Belajar Merakit Bom dari Internet
- Waka MPR Dorong Pemanfaatan Medsos untuk Bangun Ketertarikan Masyarakat Terhadap Museum
- Mbak Rerie Sebut Pemanfaatan Medsos Penting untuk Tingkatankan Daya Tarik Museum
- Berkat Ulasan Positif Influencer, Bingxue Jadi Trending Topik di X
- Minim Popularitas, Paslon 03 Hadapi Tantangan Menjelang Hari Pencoblosan
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia