Protes Hasil Pemilu, Properti Milik PM Papua Nugini Dirusak
Polisi di dataran tinggi Papua Nugini mengatakan bahwa sekelompok massa yang marah telah membakar bangunan dan kendaraan milik Perdana Menteri untuk mengekspresikan kemarahan mereka akan hasil Pemilu baru-baru ini.
Massa di ibukota Mendi, Dataran Tinggi Selatan (Southern Highlands), menyerbu kantor bisnis milik Perdana Menteri Papua Nugini, Peter O'Neill, dan juga merusak kantor maskapai nasional, kantor National Broadcasting Corporation serta kantor Departemen Pekerjaan Umum.
Kepala Kepolisian Kota Mendi, Inspektur Edward Aupong, mengatakan bahwa massa tersebut tampaknya menarget sebuah perusahaan konstruksi dan maskapai yang dimiliki oleh sang Perdana Menteri.
"(Perusahaan konstruksi) Wildcat sejujurnya dirusak dan kantor maskapai Southwest Airlines juga dihancurkan," ujarnya.
"Kantor Wildcat benar-benar hancur lebur."
Komisi Pemilihan Umum Papua Nugini baru saja mengumumkan hasil Pemilu di Dataran Tinggi Selatan pada tanggal 28 September, dua bulan setelah diselenggarakannya Pemilu yang warnai oleh kekerasan, tuduhan campur tangan dan korupsi.
Inspektur Aupong mengatakan bahwa kekerasan tersebut merupakan reaksi terhadap deklarasi hasil Pemilu itu.
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Tiga Orang Ditangkap Terkait Meninggalnya Penyanyi Liam Payne
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?