Protes Obama, PKS Kepung Kedubes AS
Minggu, 30 September 2012 – 22:23 WIB
Bekas Presiden PKS, Hidayat Nur Wahid, dalam orasinya menyatakan bahwa kebebasan berekspresi tidak bisa dibarengi dengan anarki. "Kita semua sepakat, kebebasan ekspresi itu penting. Tapi, tidak pernah benar kebebasan berekspresi dilakukan dengan anarkis, maksudnya dengan cara mencaci maki nabi, menistakan tokoh-tokoh suci. Itu bukan kebebasan beragama, itu kebebasan anarkis yang tidak pernah diterima masyarakat dunia," kata Ketua Fraksi PKS di DPR itu.
Baca Juga:
Hidayat menambahkan, AS dan beberapa negara di Eropa memerlakukan aturan yang membatasi kebebasan berekspresi. Bahkan, sebut dia, di AS dan Eropa saja tidak bisa sembarangan meragukan Holocaust.
Karenanya Hidayat menegaskan, bohong besar kalau AS menyatakan tidak bisa menghukum dengan dalih kebebasan berekspresi. "Karena, kebebasan berekspresi telah diberikan bingkainya, tidak semuanya bisa seenaknya, ada syarat-syaratnya," kata Hidayat.
Ia juga menegaskan, masyarakat dunia termasuk umat Islam ingin hidup damai dan toleransi berjalan maksimal. Karenanya Hidayat mengingatkan, jangan hanya gara-gara kepentingan seorang Sam Bacile, AS menjadi lebih banyak musuh hingga situasi keamanan dunia terganggu.
JAKARTA -- Ribuan massa Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menggelar aksi demonstrasi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, di Jakarta, Minggu (30/9)
BERITA TERKAIT
- Sukarelawan BISON Siap Memenangkan Andra Soni - Dimyati Natakusumah
- Ahmad Ali-AKA Bakal Pastikan Semua Warga Sulteng Bisa Mengakses BPJS Kesehatan
- Inilah Tema Debat Perdana Cagub-Cawagub Jakarta, Isunya Krusial
- Gagas Teman Pramono, Trimedya Bakal Menggalang Suara Kemenangan di Jakarta Pusat
- PDIP Mengajak Masyarakat Sumut Kawal Pemilu Bebas Kecurangan TSM
- Soal Peluang Edy-Hasan di Pilkada Sumut, Sekjen PDIP Bilang Begini