Provinsi Padang
Oleh Dhimam Abror Djuraid
Kali ini Jokowi kepeleset lagi dalam pidato resmi. Saat bicara soal bipang Ambawang, Jokowi berbicara dengan memakai teks.
Dari gestur dan lirikan matanya terlihat jelas Presiden Jokowi membaca teleprompter, alat bantu untuk membaca teks. Oleh karena itu, tim penyusun pidato kepresidenan juga menjadi sasaran dalam kasus bipang Ambawang .
Namun, soal Provinsi Padang, Presiden Jokowi berpidato tanpa teks. Setidaknya ketika menyebut kalimat itu Presiden Jokowi tidak melihat teks.
Dia agak ragu sejenak ketika menyebut kata Provinsi Riau dan Provinsi Padang. Dia pause sejenak, tetapi sudah telanjur mengucap Provinsi Padang.
Maka para sniper, jago tembak, di medsos langsung berpesta pora menghajar keseleo lidah ini. Timing-nya memang lagi beriringan dengan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei.
Oleh karena itu ada warganet yang mempertanyakan bagaimana Indonesia bisa bangkit kalau presidennya tidak tahu wilayahnya sendiri. Komentar-komentar tajam dan terkadang nyinyir sangat banyak bertebaran di medsos.
Slip of the tounge, keseleo lidah adalah hal yang biasa dialami setiap orang. Namun kalau yang mengalami keseleo lidah seorang presiden, pasti reaksinya menjadi heboh.
Presiden Jokowi memang tidak punya keterampilan orasi yang bagus, karena itu sebaiknya dia tidak bicara tanpa teks. Tim komunikasi kepresidenan harus memastikan Jokowi berbicara dengan bahan yang tersedia dengan baik.
Jangan-jangan usulan Fadli Zon yang membuat Jokowi bingung sehingga salah menyebut Provinsi Padang.
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Ikuti Arahan Jokowi, Pujakesuma Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub
- Tanggapi Dukungan Jokowi Kepada Ridwan-Suswono, Syafrudin Budiman: Tanda-Tanda Kemenangan
- Pilkada Landak: Kaesang Sebut Heri-Vinsesius Didukung Jokowi & Prabowo