Provokasi Demokrat, Marzuki Tuding Pengamat Dibayar
Senin, 11 Juli 2011 – 14:22 WIB
Menurut dia, yang saling serang di acara salah satu televisi swasta itu, pada dasarnya di dalam partai baik-baik saja. Tapi, dia menýayangkan di depan publik saling menjatuhkan. Padahal sudah ada instruksi dari Ketum dan Sekjen PD untuk tidak saling serang.
Baca Juga:
"Kan tidak baik. Kalau mau cakar-cakaran di dalam saja. Kalau mau keluar, baik-baik, saling bela, saling jaga, itu baru yang betul. Saya mengerti organisasi. Saya bertindak sesuai tupoksi saya, tanggungjawab saya (sebagai wakil ketua wanbin) dengan SBY (Ketua Wanbin)," katanya lagi.
Marzuki memertanyakan, darimana struktur organisasinya, bila dia harus melapor langsung ke Ketum PD Anas Urbaningrum. Maka kata dia, sudah benar jika dirinya melapor kepada Ketua Wanbin, bukan kepada Ketum PD.
"Orang yang ngomong, tidak mengerti mekanisme di Partai Demokrat, tidak mengerti AD/ART. Mengapa mereka ikut ngomong, karena karena dibayar untuk hancurkan Demokrat. Kalau tidak dibayar, ngapain (ikut ngomong). Yang bayar saya tidak tahu siapa. Boleh saja saya menduga-duga, seperti mereka menduga-duga saya yang macam-macam," terang Marzuki.
JAKARTA- Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Marzuki Alie gerah juga dengan komentar para pengamat politik soal Short Messages Service (SMS)
BERITA TERKAIT
- Hasil Survei Pilgub Jateng Beda, Persepi Diminta Buka Data Lengkap SMRC & Indikator
- Khofifah Dinanti untuk Lanjut Pimpin Jatim 2 Periode, Masyarakat Sudah Rasakan Banyak Manfaat
- Sebelum Ahok Jadi Elite Partai, PDIP Sudah Pertimbangkan Anies Jadi Cagub Jakarta
- Iptu Elga Ajak Masyarakat Pematangsiantar Menjaga Kerukunan di Pilkada
- Todung Minta Polisi Tidak Merusak Arsitektur Ketatanegaraan karena Cawe-cawe di Pilkada
- Hasto Ajak Rakyat Merenung, Apakah Jokowi dan Keluarganya Harus Dibiarkan