Provokasi Demokrat, Marzuki Tuding Pengamat Dibayar

Provokasi Demokrat, Marzuki Tuding Pengamat Dibayar
Provokasi Demokrat, Marzuki Tuding Pengamat Dibayar
Menurut dia, yang saling serang di acara salah satu televisi swasta itu, pada dasarnya di dalam partai baik-baik saja. Tapi, dia menýayangkan di depan publik saling menjatuhkan. Padahal sudah ada instruksi dari Ketum dan Sekjen PD untuk tidak saling serang.

"Kan tidak baik. Kalau mau cakar-cakaran di dalam saja. Kalau mau keluar, baik-baik, saling bela, saling jaga, itu baru yang betul. Saya mengerti organisasi. Saya bertindak sesuai tupoksi saya, tanggungjawab saya (sebagai wakil ketua wanbin) dengan SBY (Ketua Wanbin)," katanya lagi.

Marzuki memertanyakan, darimana struktur organisasinya, bila dia harus melapor langsung ke Ketum PD Anas Urbaningrum. Maka kata dia, sudah benar jika dirinya melapor kepada Ketua Wanbin, bukan kepada Ketum PD.

"Orang yang ngomong, tidak mengerti mekanisme di Partai Demokrat, tidak mengerti AD/ART. Mengapa mereka ikut ngomong, karena karena dibayar untuk hancurkan Demokrat. Kalau tidak dibayar, ngapain (ikut ngomong). Yang bayar saya tidak tahu siapa. Boleh saja saya menduga-duga, seperti mereka menduga-duga saya yang macam-macam," terang Marzuki.

JAKARTA- Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Marzuki Alie gerah juga dengan komentar para pengamat politik soal Short Messages Service (SMS)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News