Proyek Ekspansi Tangguh Mulai Masuki Tahap FEED
jpnn.com - JAKARTA - Proyek ekspansi Blok Minyak dan Gas Bumi (Migas) Tangguh terus digenjot untuk memenuhi target realisasi produksi pada 2019 nanti.
Kali ini, BP Indonesia sebagai Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) Blok Tangguh memutuskan pemenang lelang Onshore Front End Engineering and Design (FEED) untuk proyek tersebut.
Bob Dudley, BP Group Chief Executive, mengatakan, proyek tersebut dipercayakan kepada dua konsorsium. Pertama, konrsium yang terdiri dari, PT Tripatra Engineers and Constructors, PT Tripatra Engineering, PT Chiyoda International Indonesia, PT Saipem Indonesia, PT Suluh Ardhi Engineering, dan Chiyoda Corporation Consortium. Kemudian, konsorsium PT Rekayasa Industri, JGC Corporation, PT KBR Indonesia dan PT JGC Indonesia Consortium.
"Proyek Onshore FEED ini direncanakan berjalan selama 12 bulan. Pekerjaannya meliputi fasilitas Train LNG baru, LNG"jetty"dan infrastruktur terkait," terangnya dalam keterangan resmi kemarin (22/10).
Dia menambahkan, pihaknya bakal terus melanjutkan proses pembangunan train 3. Salah satunya, pembangunan dua kilang proses LNG yang di Blok Tangguh, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.
"Train 3 akan menambah 3,8 juta ton kapasitas LNG per tahun. Sehingga, total kapasitas keseluruhan Tangguh LNG menjadi 11,4 juta ton per tahun," ungkapnya.
Proyek pengembangan train 3 tersebut memang penting bagi kinerja energi Indonesia. Pasalnya, pihak KKKS sudah mengeluarkan komitmen untuk memasok 40 persen dari produksi Train 3 per tahunnya ke PLN sebagai sumber energi pembangkit listrik.
"Proyek Train 3 ini akan membawa manfaat besar. Termasuk, untuk pemenuhan kebutuhan energi yang amat dibutuhkan oleh Indonesia," tuturnya.
JAKARTA - Proyek ekspansi Blok Minyak dan Gas Bumi (Migas) Tangguh terus digenjot untuk memenuhi target realisasi produksi pada 2019 nanti. Kali
- Arief Poyuono Merespons Polemik PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Jadi Sebegini Per Gram
- Demi Kemajuan Koperasi, Forkopi Menyerukan Diakhirinya Dualisme DEKOPIN
- Indef Beberkan Kondisi Ekonomi, PPN 12% Tak Realistis
- Pengamat: Prabowo Bisa Mengajukan Penundaan PPN 12 Persen dalam APBNP 2025
- ASDP Catat Lebih dari 1.400 Kendaraan Menyeberang menuju Pulau Samosir Libur Nataru 2024-2025