Proyek Kanal Fort Rotterdam Diprotes

Proyek Kanal Fort Rotterdam Diprotes
Proyek Kanal Fort Rotterdam Diprotes
Menurut dia, proyek pembangunan taman dan kanal di samping benteng merupakan ruang publik tetapi tidak pernah disosialisasikan. "Harusnya pemerintah membuat areal parkir dan memikirkan bagaimana kondisi benteng beberapa tahun ke depan bila sudah ramai dikunjungi. Bukannya malah membuat kanal," ujarnya.

Ilham Arief Sirajuddin mengaku tidak mengetahui konsep pemerintah melestarikan peninggalan purbakala. Situs ingin dikembangkan dan mendatangkan banyak pengunjung, tetapi infrastruktur pendukungnya dilarang.

Wali kota juga menyoroti pembangunan kanal dan jembatan yang dikhawatirkannya bisa terlambat penyelesaiannya dan merugikan masyarakat. "Harusnya pengembangan fasilitas di dalam benteng yang diperbaiki terlebih dahulu," katanya.

Pelarangan pembangunan baru di sekitar situs Fort Rotterdam telah menghentikan pembangunan yang telah mendapat restu Pemkot Makassar. Bangunan yang masih diberi garis polisi itu dengan dalih untuk kawasan pedagang kaki lima. Namun, lokasinya berada di zona inti situs cagar budaya. (jpnn)

MAKASSAR - Rencana pemerintah mengosongkan lahan di sekitar kawasan benda cagar budaya seperti Fort Rotterdam memantik reaksi pemilik bangunan. Proyek


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News