Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tak Terpengaruh Persoalan Laut Natuna
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, yakin hubungan Indonesia dengan Tiongkok dari sisi ekonomi tidak terganggu terkait persoalan laut Natuna.
Salah satunya proyek infrastruktur, seperti pengembangan kereta cepat Jakarta-Bandung sepanjang 142,3 kilometer.
"Enggak ada (pengaruhnya). Tetap jalan saja (proyek kereta cepat), lancar," kata Budi Karya Sumadi ditemui awak media di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (8/1).
Menurut Budi Karya, Indonesia harus mampu membedakan urusan laut Natuna dengan iklim investasi. Terlebih, investor Tiongkok juga tidak mundur di tengah persoalan laut Natuna.
"Saya pikir mesti dipisahkan, ya, antara Natuna dengan kegiatan-kegiatan investasi jalan semua," ucap dia.
Kapal-kapal nelayan Tiongkok memasuki perairan Natuna. Bahkan ada pengawalan dari coast guard Tiongkok.
Di sisi lain, Indonesia tidak terima dengan upaya Tiongkok tersebut. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan posisi pemerintah sudah jelas seperti yang disampaikan Presiden Jokowi, yakni tidak ada tawar-menawar dengan Tiongkok yang melanggar Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia di Natuna.
"Pelanggaran di wilayah ZEE kita dilakukan oleh kapal-kapal Tiongkok," kata Retno usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (6/1). (mg10/jpnn)
Menhub Budi Karya Sumadi, yakin persoalan laut Natuna dengan Tiongkok tidak memengaruhi kerja sama keduanya, terutama dalam proyek infrastruktur kereta cepat Jakarta-Bandung.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Arya Membantah Whoosh Disebut Menyumbang Kerugian PT WIKA
- Puncak Arus Balik Lebaran, Penumpang Whoosh Tembus 21.500 Orang
- 2 Bulan, Whoosh Telah Melayani 1 Juta Penumpang
- Hasil Survei: Belum Genap 2 Bulan, Kereta Cepat Whoosh Angkut Ratusan Ribu Penumpang
- Jadwal Kereta Cepat Whoosh Bertambah, Kini Setiap 1 Jam Sekali
- Tak Hanya Terima CSR Pendidikan dari CRRC, Siswa SMPN 3 Ngamprah Diajak Jajal Kereta Cepat Whoosh