Proyek Kurikulum Diduga Untuk Pemilu
Jumat, 15 Februari 2013 – 18:26 WIB
JAKARTA - Penolakan terhadap pelaksanaan kurikulum 2013 Juli mendatang terus mencuat. Pasalnya megaproyek pendidikan senilai Rp2,49 triliun itu disinyalir hanya akal-akalan untuk penggalangan dana persiapan pemilihan umum (Pemilu) 2014 . "Jadi banyak kejanggalan, tapi tetap dipaksakan. Siapa yang diuntungkan kalau kurikulum dilaksanakan? Apakah Menterinya, Boediononya? Yang jelas kami menegaskan menolak perubahan kurikulum 2013, supaya dana Rp2,4 triliun tidak menguap sia-sia," tegasnya.
"Kami melihat proyek kurikulum ini hanya penggalangan dana Pemilu 2014. Apalagi anggaran Rp2,4 Triliun hanya untuk proyek buku. Sementara kurikulumnya tidak jelas, hanya Menteri dan Wapres yang ngerti," kata pengurus Persatuan Guru Indonesia (PGI), Jerry Sumampau di Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (15/2).
Baca Juga:
Dalam berbagai forum pendidikan, Jerry melihat yang kerap menjadi bahan kampanye Mendikbud Mohammad Nuh dan jajarannya terkait kurikulum 2013, hanya soal jam pelajaran dan mata pelajaran yang berkurang, kemudian guru tidak lagi dibebani memuat silabus. Di luar hal ini, pihaknya hanya melihat kejanggalan.
Baca Juga:
JAKARTA - Penolakan terhadap pelaksanaan kurikulum 2013 Juli mendatang terus mencuat. Pasalnya megaproyek pendidikan senilai Rp2,49 triliun itu disinyalir
BERITA TERKAIT
- Santri Disabilitas di Bandung Terima Beasiswa Pendidikan Khusus
- Kuliah Tamu di BINUS University, Dosen FISIP UPNVJ Bicara soal Netnografi
- Siap-siap! Sumbangsih Cup 2025 Segera Digelar, Dijamin Seru dan Meriah
- Unika Atma Jaya Resmikan School of Bioscience, Technology, and Innovation
- Sandang Gelar LL.M dari Kampus Top, Fidela Gracia: Terima Kasih President University
- Memutus Rantai Kemiskinan Lewat Pendidikan, BSI Maslahat Gandeng Ganesha Operation