Proyek Mandek, Pertamina Rugi
Senin, 05 Desember 2011 – 01:30 WIB
Wilka mengatakan, proyek sebenarnya sudah selesai dikerjakan, hanya saja dalam masa komisioning, ditemukan sejumlah kendala. "Kendala-kendala ini merupakan hal yang wajar. Apalagi, proyek ini memiliki kesulitan tinggi," ujarnya.
Baca Juga:
Menurut dia, pada awal 2011, pihaknya juga sempat menemui kendala, namun kini sudah berhasil teratasi. Rekind, lanjutnya, juga telah memperoleh perpanjangan masa komisioning dari Pertamina.
Sesuai jadwal, masa pemeliharaan proyek oleh Rekind berakhir September 2011 atau satu tahun setelah penyelesaian proyek sesuai kontrak pada September 2010. Dari sini ada keterlambatan 14 bulan yang merugikan PT Pertamina.
Kerugian itu datang dari kapasitas produksi yang seharusnya 556 mt per hari. Apabila harga propylene adalah USD 1300 per mt, maka kerugian Pertamina per bulan mencapai USD 21.684.000 per bulan. Jika 14 bulan keterlambatan, maka totak kerugian Pertamina mencapai USD 303.576.000 atau sekitar Rp 2.7 triliun.
JAKARTA - Proyek pemanfaatan gas buang di Kilang Balongan, Indramayu, Jabar senilai USD 238 juta yang dikerjakan PT Rekayasa Industri (Rekind),
BERITA TERKAIT
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru