Proyek MRT Dinilai Terlalu Mahal
Ahok : Lebih Baik untuk Revitalisasi Kereta
Sabtu, 29 September 2012 – 00:34 WIB
PEMBANGUNAN megaproyek angkutan masal Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta akan menemui hadangan. Ini setelah Calon Wakil Gubernur Pemenang Pilkada DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengeluarkan pernyataan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proyek tersebut. Pihaknya, lanjut Ahok, akan fokus pada pengembangan kereta api. Bersama calon Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, dia akan bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero). "Untuk kereta api, fokusnya sebagai interkoneksi Jakarta dan wilayah sekitarnya, seperti Bogor," tuturnya.
Pasangan Joko Widodo ini menilai, anggaran sekitar Rp 16 triliun untuk membangun MRT terlalu mahal dan boros. "Kami akan evaluasi biayanya. Karena biaya MRT sangat mahal," kata Ahok pada INDOPOS, Jumat (28/9).
Ahok mengatakan, anggaran MRT Jakarta terbilang sangat mahal. Apalagi jika dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia maupun negara di Amerika Latin. "Anggaran MRT Jakarta mahalnya nomor dua di dunia setelah Amerika Serikat. Untuk itu, evaluasi perlu dilakukan," ujarnya.
Baca Juga:
PEMBANGUNAN megaproyek angkutan masal Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta akan menemui hadangan. Ini setelah Calon Wakil Gubernur Pemenang Pilkada DKI,
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS