Proyek MRT Dinilai Terlalu Mahal

Ahok : Lebih Baik untuk Revitalisasi Kereta

Proyek MRT Dinilai Terlalu Mahal
Proyek MRT Dinilai Terlalu Mahal
Ia mengakui kemacetan di Jakarta banyak disumbangkan oleh arus pekerja yang masuk dari wilayah sekitar karena menggunakan kendaraan pribadi. Alasan mereka memilih menggunakan kendaraan pribadi karena akses kendaraan umum yang sulit.

Jadi, kata Basuki, nantinya mereka akan membangun rumah susun sewa murah terpadu untuk masyarakat. Konsepnya adalah membangun rusunawa di sekitar stasiun, sehingga akses masyarakat akan lebih mudah. Hal itu, tutur dia, akan lebih mudah jika ada kerja sama antara PT KAI dan pemerintah setempat.

Sementara itu, Direktur Utama PT MRT Jakarta Tribudi Rahardjo menegaskan, penghentian proyek MRT adalah tindakan semena-mena. Apalagi, proyek pembangunan MRT merupakan proyek antara pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya sebagai pelaksana proyek tersebut dengan membentuk PT MRT Jakarta. Pemerintah Indonesia meminjam dana untuk pembangunan MRT kepada Japan International Coorporation Agency (JICA) sebesar 120 miliar Yen atau Rp15 triliun, kemudian diatur pengembaliannya Pemprov DKI 58 persen dan Indonesia 42 persen.

PEMBANGUNAN megaproyek angkutan masal Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta akan menemui hadangan. Ini setelah Calon Wakil Gubernur Pemenang Pilkada DKI,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News