Proyek Pembersihan Samudera Pasifik Dari Limbah Plastik Masih Belum Efektif
Boyan Slat mengatakan dirinya tidak gentar oleh kemunduran ini karena para teknisi berharap dapat membuat perbaikan dalam sistem di perangkat pembersih lautan ini.
"Apa yang kami coba lakukan belum pernah dilakukan sebelumnya," katanya.
"Jadi, tentu saja kami berharap masih perlu memperbaiki beberapa hal sebelum beroperasi sepenuhnya."
Dilengkapi dengan lampu bertenaga surya, kamera, sensor dan antena satelit, perangkat ini dimaksudkan dapat mengkomunikasikan posisinya setiap saat, memungkinkan kapal pendukung untuk menangkap plastik yang berhasil dikumpulkan alat ini setiap beberapa bulan sekali dan mengangkutnya ke daratan untuk didaur ulang.
Boyan Slat mengatakan dia berharap sudah akan menerima kontainer pengiriman yang dipenuhi oleh jaring ikan, botol plastik, keranjang binatu dan sampah plastik lainnya yang diambil oleh sistem ini sudah dapat kembali ke darat dalam waktu satu tahun.
"Kami telah memberi diri kami waktu setahun setelah peluncuran untuk mendapati sistem ini benar-benar berhasil," katanya.
Proyek masih menghadapi skeptisisme
Di antara mereka yang skeptis terhadap proyek pembersihan Ocean Slat adalah George Leonard, kepala ilmuwan Ocean Conservancy, kelompok advokasi lingkungan nirlaba.
George Leonard mengatakan sekalipun sampah-sampah plastik bisa dibawa keluar dari laut, aka nada lebih banyak limbah plastik yang akan terus mengalir ke laut setiap tahunnya.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata