Proyek Pemerintah Bikin Kredit Macet Membengkak
jpnn.com - JAKARTA - Bank Jawa Timur (BJTM) mencatat kredit macet (non performing loan) gross meningkat menjadi 4,92 persen sepanjang kuartal ketiga tahun ini.
Peningkatan rasio kredit bermasalah itu lebih banyak disumbang kredit-kredit terkait proyek pemerintah.
Hal itu terjadi karena kondisi keuangan pemerintah daerah (pemda) tidak liquid.
”Kredit-kredit standby loan terkait keppres proyek dibiayai pemerintah,” tutur Direktur Utama Bak Jatim Soeroso.
Kondisi keuangan pemda saat ini tidak terlalu liquid. Pasalnya, dengan adanya Peraturan Menteri Keuangan No. 235/PMK.07/2015 tentang Konversi Dana Bagi Hasil (DBH) dan Dana Alokasi Umum (DAU), Pemda tidak mempunyai uang kas tunai.
”Kalau dulu saat di-drop di depan bisa dimanfaatkan untuk tambah pendapatan asli daerah (PAD) dengan disimpan di bank kemudian dipergunakan untuk bayar proyek,” ulas Suroso.
Menyusul pemberlakuan PMK itu, setiap DBH atau DAU tidak terserap akan dikonversi menjadi surat utang (obligasi).
Nah, dengan koreksi likuiditas pemda dan juga berpengaruh kepada aset perusahaan. Sedangkan porsi kredit terkait dengan pemda sebesar 20,3 persen.
JAKARTA - Bank Jawa Timur (BJTM) mencatat kredit macet (non performing loan) gross meningkat menjadi 4,92 persen sepanjang kuartal ketiga tahun ini.
- Prudential Syariah-UIN Syarif Hidayatullah Edukasi Tingkatkan Literasi & Inklusi Keuangan
- Pertamina Optimistis Pengembangan CCS/CCUS Berkontribusi Signifikan Mengurangi Emisi
- PNM Dorong Ekonomi Perbatasan lewat Inovasi Rumput Laut
- Ini Sederet Keuntungan Menjadi Mitra Bisnis Lalamove
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Hadirkan SME Market 2024 di Bandung
- Industri Kosmetik Makin Kompetitif, Produsen Gencar Luncurkan Produk Baru