Proyek PLTS Tak Terurus, Salah Siapa?
Sementara itu, Kepala Bagian Ekonomi Taufan Restuanto mengungkapkan, pemerintah memang pernah membuat proyek tersebut.
Namun, setelah jadi, pengelolaannya diserahkan kepada warga desa.
Dengan begitu, tarif, perawatan, dan pemanfaatan dikelola warga.
"Dan memang ada komponen yang harganya mahal jika rusak. Karena itu, saat ini kami arahkan ke listrik PLN," ujarnya.
Listrik itu, kata Taufan, berbeda dengan listrik energi baru terbarukan yang kini menjadi kajian kementerian ESDM yang rencananya ditaruh di Desa Bajuran, Cerme.
Di Bajuran, listrik itu akan dijual ke PLN dan justru bukan menjadi saingan PLN.
"Rencana tersebut masih dikaji. Dipilihnya Bondowoso karena ada tempat yang cocok untuk penyerapan energi matahari secara total," tuturnya.
Munir menambahkan, khusus PLTS di desanya, pihaknya merasa sangat prihatin. Sebab, proyek ratusan juta itu seakan mubazir. (hud/wah/c21/end/jpnn)
Para pemuda Desa Ampelan, Bondowoso, Jatim menyayangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di desanya.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Dukung Lingkungan Berkelanjutan, Lima PLTS Alfamidi Reduksi 249,76 Ton Emisi Karbon
- Komitmen Gunakan Energi Terbarukan, Anak Usaha MMSGI & Sembcorp Bangun PLTS
- Gandeng Arab Saudi, PLN Indonesia Power Bangun PLTS Terapung Saguling
- PIS Bantu Sistem Irigasi Bertenaga Surya di Cagar Biosfer Komodo
- Menuju Green Economy, CT Corp Pasang PLTS Atap di 3 Lokasi Trans Studio Mall
- Hemat dan Ramah Lingkungan, Garudafood Pakai Motor Listrik untuk Operasional