Proyek Proton Belum Tentu buat Mobnas

Proyek Proton Belum Tentu buat Mobnas
ilustrasi

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat industri otomotif, Suhari Sargo menilai kerjasama antara PT Adiperkasa Citra Lestari dengan Proton Malaysia terkait produksi mobil, tidak bisa langsung disebut proyek pemerintah untuk mobil nasional (mobnas). 

Suhari menjelaskan, industri mobil hasil kerjasama kedua perusahaan tersebut tidak memberikan penawaran-penawaran khusus, seperti pada era mobnas Timor dan Cakra pada 1997 lalu.

"Itu kan hanya kerjasama dua perusahaan otomotif. Jadi perusahaan Indonesia ini tertarik untuk ngajak Proton masuk ke Indonesia dan Proton memang ingin mengembangkan lagi pasar di Indonesia. Dengan cara ini, mereka (proton) mau bangkit lagi. Tapi kan nggak ada yang ditawarkan, apa ada perlakuan khusus, kayak pengurangan bea pajak? Nggak ada," kata Suhari seperti dikutip dari Jawa Pos, Minggu (8/2).

Diketahui, Jumat (8/2) kemarin, PT Adiperkasa Citra Lestari yang disebut dimiliki oleh mantan Kepala BIN, AM Hendropriyono menandatangani MoU dengan Proton Holdings Bhd di Malaysia. Istimewanya, penandatanganan ini disaksikan langsung Presiden Joko Widodo, Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak, pemimpin Proton Tun Dr Mahathir Mohamad, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim, dan Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno.

Suhari melanjutkan, jika pemerintah memaksakan memberi perlakuan khusus pada produsen mobil tersebut, produsen-produsen lain yang sudah lama berada di Indonesia akan protes. Selain itu, pemberian kemudahan-kemudahan tersebut, juga terganjal aturan dari World Trade Organization (WTO).

"Jangan sampai seperti Timor. Itu kan dulu yang beli dapat fasilitas segala macem. Padahal waktu itu Indonesia sudah teken di WTO, lalu diprotes dan Timor harus mencabut semua fasilitasnya. Saya yakin, nggak mungkin lagi diberikan fasilitas khusus seperti itu," ujarnya.

Karena itu, terkait definisi mobnas tersebut, Suhari mengatakan, tampaknya masyarakat salah kaprah dengan hal tersebut. Dia menilai, keikutsertaan Hendropriyono dalam kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Malaysia yang mengakibatkan banyak pihak menganggap, kedua perusahaan tersebut berniat memproduksi mobnas. "Padahal kan Jokowi cuma menyaksikan. Karena ikut Presiden, kesannya ya jadi lain," katanya.

Menyoal PT Adiperkasa Citra Lestari sendiri, Suhari yang sudah belasan tahun menggeluti dunia otomotif mengaku belum pernah mendengar perusahaan tersebut. Dia justru balik menanyakan pada koran ini, ketika ditanya soal perusahaan tersebut. "Itu perusahaan baru ya? Kok saya belum pernah dengar," ucapnya. (owi/ken)


JAKARTA - Pengamat industri otomotif, Suhari Sargo menilai kerjasama antara PT Adiperkasa Citra Lestari dengan Proton Malaysia terkait produksi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News