Proyek RDMP dan GRR Pertamina Dinilai Sangat Strategis
jpnn.com, JAKARTA - Refinery Development Master Plan (RDMP) dan Grass Root refinery (GRR) Pertamina dinilai sangat strategis, karena kedua program tersebut berperan penting dalam menopang kemandirian energi dalam negeri.
"Dan untuk itu, dukungan penuh pemerintah terus dibutuhkan," kata Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan di Jakarta, Kamis (6/11).
Menurut dia, dukungan penuh pemangku kepentingan, terutama pemerintah, selama ini banyak memberikan hasil yang baik, salah satunya Pertamina mampu mewujudkan beberapa capaian positif RDMP dan GRR.
Mamit menyebutkan capaian kilang Balikpapan sudah pada proses konstruksi dan diharapkan, selesai pada 2023 dengan peningkatan 100 rib barel per hari.
Dengan peningkatan tersebut, ke depan, total produksi akan mencapai 360 ribu barel, karena saat ini kapasitas terpasang di Balikpapan mencapai 250 ribu barel.
"Sedangkan di Tuban Pertamina sudah bekerja sama dengan Rosneft, yaitu dengan adanya penandatanganan basic engineering design (BED). Ini merupakan langkah sangat maju,” katanya.
Melihat kondisi tersebut, Mamit optimsitis, proyek RDMP dan GRR bisa mendukung kemandirian energi, produksi dalam negeri meningkat dan impor berkurang.
"Peningkatan ini penting, karena pada 2025, jika kita tidak segera mengubah pola konsumsi, maka akan mengalami krisis energi, karena konsumsi lebih besar dibandingkan lifting migas kita," katanya.
Refinery Development Master Plan (RDMP) dan Grass Root refinery (GRR) Pertamina dinilai sangat strategis untuk dijalankan.
- 10 Mahasiswa Finalis Kompetisi Esai Pertamina Siap Bersaing di PGTC
- Pertamina Patra Niaga Kenalkan Pertamina One Solution di ADIPEC 2024
- Kehadiran Simon Dinilai Bawa Harapan & Semangat Baru Bagi Pertamina
- Pertamina Eco RunFest 2024, Ikuti Serunya Ajang Lari Netral Karbon Pertama di Indonesia
- Musim Kemarau, Pertamina Drilling Hadirkan Energi Bersih di Kaltim
- PHE Catat Produksi Migas 1,046 Juta Barel Setara Minyak per Hari