Proyek RJA DPR Molor, Negara Bakal Tekor
Keterlambatan Diduga Akibat Permainan
Jumat, 07 Januari 2011 – 01:41 WIB
Belum lagi, lanjut Abdullah, negara juga harus merogoh kocek lagi untuk membayar uang sewa rumah bagi anggota DPR. Jumlahnya pun bukan angka kecil. "Kalau rata-rata setiap anggota dapat Rp 12 juta per bulan (untuk sewa rumah), dikalikan 560 anggota dikalikan setiap bulan keterlambatan, maka biaya tambahan untuk itu sudah membengkak miliaran rupiah setiap bulannya,” imbuhnya.
Baca Juga:
Anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI, Arwani Thomafi pun mengaku kecewa dengan keterlambatan itu. Sebab, seharusnya per 1 Januari 2011 lalu anggota bisa menempati RJA di kompleks DPR RI, Kalibata. "Banyak anggota yang kesulitan memperpanjang kontrakan rumah. Seperti saya juga sudah mau habis kontrakannya. Akhirnya minta cepat supaya bisa ditempati," kata politisi PPP itu.(ara/jpnn)
JAKARTA - Tak tuntasnya proyek Rumah Jabatan Anggota (RJA) DPR RI yang seharusnya sudah ditempati pada 1 Januari 2011 ini semakin mengundang kecurigaan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Masa Tenang Pilkada, Polda Sumsel Pertebal Pengamanan Pilkada hingga ke Kepelosok
- Edi Lemkapi Soroti Pernyataan Soal Partai Coklat, Dia Bilang Begini
- Bertarung di Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono Tetap Mencoblos di Jawa Barat
- Polres Rohil Kerahkan 363 Personel Amankan Pilkada 2024, Ini Pesan AKBP Isa
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Relawan Jejaring Paguyuban Sunda Pramono-Rano Dirikan Posko Aduan di 20 Kecamatan