Proyek RS di Unair Berbau Nazaruddin
Pengakuan Bos PT DGI di Pengadilan Tipikor
Sabtu, 06 Agustus 2011 – 04:49 WIB
Djufri sebenarnya masih ingin mencecar Dudung dengan proyek-proyek lain yang dikerjakan PT DGI, tapi majelis hakim yang dipimpin Suwidya pun mengeremnya karena sidang kemarin hanya difokuskan untuk menggali keterangan terkait kasus suap wisma atlet. Djufri pun berjanji akan membongkar semua kobrokan antara PT DGI dan Nazaruddin dalam persidangan-persidangan selanjutnya.
Sebelumnya, dalam sidang suap wisma atlet dengan tersangka Mohammad El Idris juga terungkap bahwa Idris hendak memberikan fee kepada Rosalina atas pemenangan proyek RSUD Prof Haryono di Ponorogo. Dudung pun mengakui bahwa kemenangan perusahaan yang dipimpinnya untuk membangun rumah sakit daerah Jatim itu juga atas bantuan Nazaruddin.
Kepada majelis hakim, Dudung akhirnya mengakui perkenalannya dengan Nazaruddin sudah berlangsung sejak 2009 silam. Menurutnya, Idris-lah yang memperkenalkannya dengan mantan Bendum Partai Demokrat itu. Pertemuan pertama tersebut berlangsung di kantor PT Anugerah Group (Anugerah Nusantara) di kawasan Tebet, Jakarta.
Dicecar tentang pemberian fee kepada beberapa pihak, Dudung pun mengatakan bahwa pemberian semacam dana untuk orang-orang yang berjasa dalam pembangunan proyek-proyek pemerintahan merupakan hal yang lumrah dan biasa. "Dalam bisnis ini (konstruksi) biasanya kami dikenalakan (pejabat) dibantu, lalu ada success fee," ujar Dudung.
JAKARTA - Fakta-fakta baru kembali terungkap dalam persidangan kasus suap wisma atlet SEA Games 2011 di Palembang. Kemarin (5/8) Dudung Purwadi,
BERITA TERKAIT
- ASR Komitmen Bangun Penegakkan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living
- Sambut Akhir Tahun, ASDP Bakal Hadirkan Konser Musik di Kawasan BHC
- Program UPLAND, SLB Tamima Mumtaz Wujudkan Kemandirian Ekonomi & Peningkatan Gizi