Proyek Tol Jakarta-Surabaya Demi Kepentingan 10 Tahun Ke depan

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menegaskan bahwa dirinya tak mau mencampuri perizinan proyek tol Jakarta-Surabaya, yang rencananya akan dibangun di atas laut.

Pria asal Magetan ini menyerahkan hal itu pada Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto. Dahlan juga tak mau ambil pusing bila proyek tersebut tak mengantongi izin karena dikira bertabrakan dengan jalur Trans Jawa.

"Trans Jawa bersaing dengan tol Jakarta-Surabaya, ya jangan diizinkan kalau gitu. Meski saya berharapnya diizinkan, tapi kalau tidak diizinkan ya enggak apa-apa," aku Dahlan di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (14/11).

Mantan Dirut PLN ini kembali mengingatkan bahwa tol Jakarta-Surabaya ini dibangun untuk kepentingan 10 tahun yang akan datang. Menurut hematnya, pembangunan tol di atas laut ini bisa menjadi salah satu solusi mengatasi kemacetan di Indonesia.

"Pembangunan ini untuk 10 tahun ke depan. Apakah satu tol bisa menampung kendaraan yang terus tumbuh seperti itu. Misalnya tol Cikampek yang seperti itu padatnya. Apakah bisa buat tol lagi di darat? kan sulit," terang dia.

Pembangunan ini kata Dahlan, juga tidak akan membebani pemerintah, sebab proyek keroyokan 19 BUMN ini murni menggunakan anggaran dari BUMN. "Toh ini tidak menganggu keuangan negara karena akan dibiayai oleh BUMN sendiri, tingkat kepentingannya juga tinggi dan praktis," tukas Dahlan.

Sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto mengkhawatirkan bahwa tol di atas laut Jakarta-Surabaya dapat menimbulkan persaingan bisnis antara tol Trans Jawa yang sedang dibangun.

"Yang di darat juga hampir jadi. Apakah itu akan berkompetisi. Apakah modal akan kembali. Itu pertanyaanya. FS-nya juga bagaimana. Terus amdal bagaimana? Amdalnya kita harus pelajari betul," tutur Djoko di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11). (chi/jpnn)