Proyek Tol Laut Rawan jadi Bancakan Korupsi
jpnn.com, JAKARTA - Tol laut merupakan proyek andalan pemerintahan Presiden Jokowi. Dana Rp 700 triliun siap dibelanjakan pemerintah dan swasta untuk mengejar target konektivitas Nusantara.
Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi (P2E) LIPI Panky Tri Febiyansah menyebut besarnya anggaran proyek tol laut memang harus disertai pengawasan ketat.
’’Wajar kalau anggaran ratusan triliun ini rawan jadi bancakan korupsi,” ujarnya kemarin (26/8).
Menurut Panky, kasus operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Antonius Tonny Budiono menjadi contoh nyata.
’’Proyek pengerukan Pelabuhan Tanjung Emas adalah bagian dari agenda tol laut,” katanya.
Panky melanjutkan, proyek apa pun yang memiliki anggaran besar selalu berpotensi memantik korupsi.
Apalagi jika pengawasan, akuntabilitas, serta transparansi lelang proyek maupun penggunaan anggaran tidak dijalankan dengan ketat. ’’Jadi, ke depan harus diperbaiki,” ucapnya.
Menurut Panky, agenda pengerukan sedimen di pelabuhan adalah program rutin dalam operasional pelabuhan. Sebab, pendangkalan atau sedimentasi di pelabuhan merupakan fenomena alamiah.
Tol laut merupakan proyek andalan pemerintahan Presiden Jokowi. Dana Rp 700 triliun siap dibelanjakan pemerintah dan swasta untuk mengejar target
- Tenaga Honorer Korupsi Dana Desa, Kerugian Negara Mencapai Rp 433 Juta
- Kerugian Negara Kasus Korupsi SPPD Fiktif DPRD Riau Lebih dari Rp 130 Miliar
- Suparta Divonis 8 Tahun Penjara dan Ganti Rugi Rp 4,5 Triliun, Pengacara Bilang Begini
- Sikap Tegas MUI terhadap Langkah-Langkah Presiden Prabowo
- Dilaporkan Eks Staf Ahli DPD ke KPK, Senator Rafiq Al Amri: Apa-apaan ini?
- Eks Staf Ahli DPD Laporkan Senator ke KPK