Proyeksi IMF soal Perlambatan Perekonomian Global, Ngeri-Ngeri Sedap
jpnn.com, JAKARTA - Dana Moneter Internasional (IMF) membeberkan proyeksi ekonomi global.
Economic Counsellor IMF Pierre-Olivier Gourinchas memproyeksikan perlambatan ekonomi global terus terjadi hingga 2023.
Hal itu terjadi seiring dengan belum membaiknya kondisi geopolitik maupun tingginya tekanan inflasi dunia.
"Terdapat tiga tantangan yang mempengaruhi perlambatan, konflik di Ukraina, tekanan inflasi dan pelemahan ekonomi di China," kata Gourinchas dalam jumpa pers World Economic Outlook (WEO) di Washington DC, Selasa pagi waktu setempat.
Dalam laporan WEO terbaru, IMF memperkirakan perekonomian global berada pada kisaran 3,2 persen pada 2022, dan melambat hingga 2,7 persen di 2023, atau menurun 0,2 persen dibandingkan outlook pada Juli 2022.
Gourinchas menjelaskan sebagian besar negara mengalami kontraksi hingga tahun depan dengan perekonomian terbesar seperti AS, Uni Eropa, dan China akan melanjutkan tren perlambatan.
"Singkatnya, kemungkinan terburuk masih akan datang dan bagi sebagian besar orang, 2023 akan terasa seperti resesi," katanya.
Gourinchas mengatakan terdapat sejumlah mitigasi untuk menghadapi ketidakpastian global ke depannya, seperti memperkuat bantalan fiskal yang sudah terbukti bermanfaat selama krisis di masa pandemi.
Dana Moneter Internasional (IMF) membeberkan proyeksi ekonomi global. Simak selengkapnya!
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Khofifah-Emil Punya Komitmen Konkret Menjadikan Jatim Episentrum Ekonomi Indonesia Timur