Proyeksi IMF soal Perlambatan Perekonomian Global, Ngeri-Ngeri Sedap
Sebab, kebijakan fiskal harus bersinergi dengan kebijakan moneter, terutama dalam mengatasi potensi tingginya inflasi global yang diperkirakan meningkat hingga akhir 2022.
"Bertindak sebaliknya akan menghambat upaya pengendalian inflasi, memberikan risiko lebih lanjut, meningkatkan biaya dan mengganggu stabilitas sistem finansial," katanya.
Kemudian, upaya untuk mengatasi kenaikan harga energi harus dilakukan melalui koordinasi, agar pasokan dan permintaan tidak terganggu.
Selain itu, menyediakan insentif bagi masyarakat yang terdampak harga energi.
"Terakhir, mendorong upaya penguatan sumber daya manusia, digitalisasi, energi hijau, diversifikasi rantai pasokan sangat penting untuk membuat perekonomian lebih berdaya tahan ketika krisis sewaktu-waktu hadir kembali," ungkap Gourinchas. (antara/jpnn)
Dana Moneter Internasional (IMF) membeberkan proyeksi ekonomi global. Simak selengkapnya!
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor