Proyeksi IMF soal Perlambatan Perekonomian Global, Ngeri-Ngeri Sedap

Sebab, kebijakan fiskal harus bersinergi dengan kebijakan moneter, terutama dalam mengatasi potensi tingginya inflasi global yang diperkirakan meningkat hingga akhir 2022.
"Bertindak sebaliknya akan menghambat upaya pengendalian inflasi, memberikan risiko lebih lanjut, meningkatkan biaya dan mengganggu stabilitas sistem finansial," katanya.
Kemudian, upaya untuk mengatasi kenaikan harga energi harus dilakukan melalui koordinasi, agar pasokan dan permintaan tidak terganggu.
Selain itu, menyediakan insentif bagi masyarakat yang terdampak harga energi.
"Terakhir, mendorong upaya penguatan sumber daya manusia, digitalisasi, energi hijau, diversifikasi rantai pasokan sangat penting untuk membuat perekonomian lebih berdaya tahan ketika krisis sewaktu-waktu hadir kembali," ungkap Gourinchas. (antara/jpnn)
Dana Moneter Internasional (IMF) membeberkan proyeksi ekonomi global. Simak selengkapnya!
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Kaya Susah
- Makin Anjlok, Kurs Rupiah Tembus Rp 16.588 Per USD
- Media Asing Sorot Danantara, Dinilai Serius soal Profesionalitas
- Kemudahan Akses Pendanaan bagi Pelaku Ekonomi Kreatif Sedang Dibahas Pemerintah
- Semarak Ramadan, Pelindo Solusi Logistik Berbagi Ribuan Sembako dan Santunan
- Gubernur Herman Deru Minta Pembangunan Infrastruktur Jadi Prioritas