Proyeksi Laba 2012 Rp 207 T
Sabtu, 03 November 2012 – 04:55 WIB
JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) terus melaju kencang. Dengan asumsi bisa menembus level 4.400 sampai akhir tahun, IHSG berpeluang naik 18 persen. Angka itu hampir sama dengan proyeksi pertumbuhan laba emiten di posisi 20 persen. Beruntung, emiten di sektor tertentu seperti konsumer, perbankan, dan properti yang mengandalkan pasar domestik bisa mencetak kinerja positif. Padahal, dalam beberapa tahun terakhir sektor pertambangan dan perkebunan lah yang menjadi penggerak utama emiten di bursa.
Secara kumulatif atau year to date, sampai perdagangan kemarin IHSG sudah naik 13,52 persen dari posisi 3.704 pada akhir 2011. Pertumbuhan IHSG tahun lalu hanya 2 persen jika dibandingkan akhir 2010. Proyeksi pertumbuhan laba emiten 2012 rata-rata diprediksi naik 20 persen atau sekitar Rp 207 triliun. Tahun lalu, total laba yang diperoleh emiten mencapai Rp 173 triliun atau naik 38 persen dibandingkan 2010.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito mengatakan rendahnya pertumbuhan laba emiten secara industri tahun ini karena faktor eksternal yang kurang mendukung. Hal itu berimbas kepada turunnya harga komoditas, terutama batu bara dan hasil perkebunan. "Tahun ini, emiten yang bergerak di sektor pertambangan dan perkebunan cenderung mengalami kesulitan," ujarnya di Jakarta, Jumat (2/11).
Baca Juga:
JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) terus melaju kencang. Dengan asumsi bisa menembus level 4.400 sampai akhir tahun, IHSG berpeluang naik
BERITA TERKAIT
- Pengumuman! Harga Pertamax Naik Hari Ini, jadi Rp 12.900 per Liter
- Pelajari Pengelolaan SJUT, DPRD Kota Denpasar Studi Banding ke JIP
- Perkuat Kinerja, Tokio Marine Indonesia Gelar Agency Kick-Off 2025
- Tren Makanan Pedas Meningkat, FKS Bidik Generasi Z
- PAPERA Dorong Kemendag Bentuk Satgas Pasar untuk Stabilitas Ekonomi Rakyat
- Soal Industri Kretek Nasional, PB HMI Minta Presiden Beri Arahan Lembaga Terkait