PRT Mengaku Tiga Minggu Disekap Majikan

PRT Mengaku Tiga Minggu Disekap Majikan
PRT Mengaku Tiga Minggu Disekap Majikan
Majikannya sering marah-marah, bahkan mengancam akan melukainya dengan celurit. Karena merasa tidak betah, Evi langsung meminta izin untuk pulang ke kampung halamannya. Hanya saja, permintaan tidak dikabulkan bahkan dilarang. Alasannya, menunggu pembantu yang lain bernama Iwan kembali ke rumah tersebut.

Evi makin merasa tidak betah manakala dirinya dilarang keluar rumah dan beradaptasi dengan warga sekitar tempat dia kerja. Pagar rumah pun sejak beberapa hari lalu selalu dikunci. Dia tidak diberikan anak kunci untuk beraktivitas keluar-masuk ke rumah tersebut. ”Saya takut karena diancam terus. Ditambah lagi saya tertekan,” katanya lagi.

Beruntung, Evi berhasil ke luar dari rumah tersebut, setelah pihak dari RT/RW dan Binamas Polsek Pondok Aren melakukan mediasi dengan sang majikan, kemarin (17/4). Alhasil, Evi bisa pulang ke kampung halaman ditemani sang paman yang bernama Apendi, 43.

    

”Evi pernah cerita kalau dia tidak betah tinggal di rumah majikannya karena keluarga itu sering bertengkar. Berkat mediasi, akhirnya keponakan saya ini bisa keluar dari rumah majikannya. Evi cuma tiga minggu bekerja di sana,” kata Apendi juga.

    

TANGSEL - Nasib tidak mengenakan dialami Evi, 28. Berniat mencari penghidupan lebih baik dengan menjadi Pembantu Rumah Tangga (PRT) untuk menghidupi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News