PSBB Diperlonggar, Sudah Amankah Menggelar Pesta Pernikahan?
"Karena mereka yang biasanya dalam satu jejer makanan prasamana itu hanya perlu satu atau dua orang untuk mengawasi dan mengisi makanan yang habis, sekarang tiap makanan harus ada petugasnya."
Artinya, butuh pengeluaran lagi untuk membayar upah pekerja catering tambahan, jelasnya.
"Eggak cuma ongkos beli hand sanitizer dan APD saja. Jadi untuk catering memang mau nggak mau harganya juga naik," ujar Reta.
Photo: Petugas catering mengenakan APD lengkap, bertugas mengambilkan tamu makanan yang dihidangkan prasamanan. (Supplied: Nayyara Wedding - Retania Primasari)
Informasi yang tidak sama dan kerap berubah
Photo: Alternatif pengisian buku tamu dilakukan dengan QR Code. (Supplied: Nayyara Wedding - Retania Primasari)
Pasangan Mega Rahmawati dan Muhammad Reza Nugroho mengaku pentingnya melakukan simulasi protokol kesehatan untuk resepsi pernikahan.
Pasangan ini sedianya melangsungkan pernikahan pada 6 Juni yang lalu. Namun, kondisi PSBB saat itu memundurkan niat keduanya.
"Sebenarnya kami nggak ada masalah kalau harus akad dulu, Tapi waktu itu banyak informasi yang beredar, enggak boleh akad di rumah, harus di KUA dan nggak boleh ada prosesi," kata Mega.
Pelonggaran aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah di Indonesia telah membuat sejumlah kegiatan disesuaikan, di antaranya resepsi pernikahan di masa pandemi COVID-19
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya